Piala Dunia 2010 :
Jadwal Pertandingan Hari Ini :
- Pantai Gading vs Portugal
- Brasil vs Korea Utara
Analisa
Ketika masih menjadi pelatih timnas Inggris, Sven-Goran Eriksson dua kali dipaksa menelan pil pahit oleh Cristiano Ronaldo. Pertama di perempat final Euro 2004, dan kedua di perempat final Piala Dunia 2006.
Kini, sebagai pelatih Pantai Gading, Eriksson berpotensi mengalaminya lagi meski mungkin belum akan membuat Si Gajah terlempar dari Grup G.
Laga di Port Elizabeth ini akan mempengaruhi nasib kedua klub, karena Grup G dihuni si mesterius Korea Utara dan juara dunia lima kali Brasil. Keduanya akan terlibat dalam laga yang harus dimenangkan, karena perolehan satu angka akan sangat menyulitkan.
Portugal harus membuktikan diri layak ke Piala Dunia, karena terseok-seok di kualifikasi. Pantai Gading mengusung ekspektasi bersar publiknya, setelah tampil mengecewakan di Piala Afrika tahun lalu.
Meski tampil mengesankan di dua laga terakhir, Portugal diragukan bisa bermain mengesankan. Di lini belakang, pelatih Carlos Queiroz kehilangan Pepe. Cristiano Ronaldo masih belum bisa mereplikasi performanya seperti di Real Madrid. Ia juga bermain tak mengesankan sepanjang kualifikasi.
Pantai Gading memiliki banyak bakat, tapi jika tanpa Didier Drogba -- yang patah tangan saat menghadapi Jepang di laga persahabatan -- membuat Si Gajah pesimistis bisa lolos ke babak kedua kali pertama.
Drogba memang telah kembali berlatih, tapi Eriksson ragu memainkannya. Ban kapten Pantai Gading akan jatuh ke lengan Kolo Toure, jika Drogba tak bermain. Sedangkan lini depan akan diisi Salomon Kalou dan Seydou Doumbia.
Bagi Portugal, Pantai Gading bukan hanya Drogba. Pantai Gading memiliki banyak bakat yang berlaga di Eropa, dan mengenal lawan yang akan dihadapi.
Di kubu Portugal, winger Simao Sabrosa diprediksi akan siap bermain. Jika tidak, Queiroz telah mempersiapkan Danny.
Simao melihat pertemuan dengan Pantai Gading sebagai tactical game. Ia yakin tim yang lebih banyak menguasai bola akan memenangkan laga. Sedangkan Queiroz mengingatkan pemainnya untuk mencetak gol lebih dulu, agar Pantai Gading berada dalam tekanan.
Prediksi
Meski gagal memperlihatkan performa terbaiknya di pemanasan, Portugal difavoritkan memenangkan laga ini. Di sisi lain, Pantai Gading ingin memperlihatkan betapa mereka bisa bermain dan menang tanpa Drogba. Jika Portugal lengah sedikit saja, Pantai Gading akan menghukumnya.
Brasil vs Korea Utara :
Analisa
Dua kali menghadapi tim-tim Asia di Piala Dunia, Brasil selalu bisa melesakkan empat gol; mengalahkan Cina 4-0 di Piala Dunia 2002, dan mempecundangi Jepang 4-1 di Piala Dunia 2006.
Brasil tak pernah kalah di laga pembuka Piala Dunia dalam 76 tahun. Spanyol menjadi satu-satunya tim yang bisa mengalahkan Brasil di laga pembuka Piala Dunia, yaitu tahun 1934.
Namun Carlos Dunga, pelatih Brasil, tak ubahnya menghadapi sekumpulan orang misterius ketika menghadapi Korea Utara di Ellis Park. Bukan tidak mungkin laga ini menjadi mimpi buruk bagi Brasil.
Brasil kerap kesulitan menghadapi tim-tim yang bermain ultra-defensif. Sepanjang kualifikasi, Brasil tiga kali dipaksa bermain tanpa gol oleh Bolivia, Kolombia, dan Venezuela, di depan publiknya.
Dunga memperkirakan Korut, penghuni ranking terendah yang hadir di Piala Dunia 2010, akan menggunakan pendekatan sama. Terlebih, 80 persen pemain yang dibawa Korut ke Afrika Selatan berbasis di dalam negeri.
Kim Jong-hun, pelatih Korut, lebih misterius lagi. Ia tertutup bagi pers, dan tak banyak mengumbar kata. Laga pemanasan Korut juga tak banyak mendapat liputan media, sehingga Brasil harus banyak belajar dari tim-tim yang pernah menghadapinya.
Yang diketahui Dunga terbatas pada satu hal; Korut memiliki kenangan manis di Piala Dunia 1966, ketika menyingkirkan Italia, dan bermain luar biasa sebelum dikalahkan Portugal 5-3 di perempat final.
Masukan bagi Dunga datang dari Gerardo Martino, pelatih Paraguay. Menurut Martino, Korut adalah yang mampu bertahan dengan sangat baik, sangat cepat melakukan serangan balik, dan menyulitkan lawan di semua lini.
Sven-Goran Eriksson, pelatih Pantai Gading, punya kesan sama. Menurutnya, terlalu sedikit orang tahu tentang Korut, tapi mampu bermain dengan baik. Korut, lanjut Eriksson, memiliki sekumpulan pemain tak kenal lelah.
Hasil laga persahabatan Korut memang tidak mengesankan, tapi itu bukan alasan bagi Brasil untuk meremehkannya. Berbeda dengan Korut, hasil laga persahabatan Brasil sangat mengesankan, tapi tidak ada jaminan Tim Samba bisa menduplikasinya di laga pertama Grup G.
Prediksi
Laga ini bukan tidak mungkin menjadi World Cup's all-time shock bagi Brasil. Namun, siapa berani memprediksi Brasil akan tersungkur. Castrol World predictor memperkirakan peluang Brasil memenangkan laga mencapai 80 persen, meski Korut akan bermain ultradefensif.
Sumber : Goal.com
Publishing by Jekethek-:-Blog Berita Indonesia Terbaru Hari ini
0 comments