Inggris Ingatkan Israel Jangan Serang Iran

Berita Iran terkini dan Terbaru : Inggris baru-baru ini mengirim seorang utusan senior ke Israel untuk memperingatkan perdana menteri negara itu terkait rencana serangan sepihak terhadap sarana nuklir Iran. Demikian laporan harian Haaretz, Selasa (11/9).

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Kedubes Inggris di Tel Aviv menolak memberikan komentar mengenai berita itu, yang mengutip sumber Israel yang tidak disebut namanya. Harian itu mengatakan utusan tersebut tiba di Israel dua pekan lalu dan "menyerahkan satu pesan tegas dari Perdana Menteri Inggris David Cameron terhadap satu rencana serangan tanpa koordinasi Israel terhadap Iran saat ini."

Laporan itu menyatakan kekhawatiran Inggris akan serangan Israel terhadap Iran memuncak akibat sikap Netanyahu, dalam sebuah percakapan telepon antara kedua pemimpin itu Juli lalu. Ketika itu Netanyahu gagal memberikan jawaban jelas dan pasti atas pertanyaan Cameron tentang niat Israel terhadap Iran."

Harian itu mengatakan, utusan tersebut juga bertemu Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak, serta para pejabat keamanan dan plomat Israel. Ia mengemukakan kepada mereka bahwa Inggris yakin masih ada waktu bagi tindakan diplomatik, termasuk pemberlakuan sanksi-sanksi.

Israel dan banyak masyarakat internasional yakin bahwa program nuklir Iran merupakan kedok untuk membuat senjata atom, satu tuduhan yang dibantah Teheran.

Sejauh ini, negara Yahudi itu, satu-satunya di Timur Tegah, walau tidak diumumkan, yang memiliki senjata nuklir. Israel mengatakan bahwa Iran yang memiliki senjata nuklir akan menimbulkan ancaman terhadap Israel dan tidak mengenyampingkan untuk melakukan aksi militer untuk mencegah Teheran memperoleh senjata-senjata seperti itu.
Publishing by Jekethek-:-Blog Berita Indonesia Terbaru Hari ini

Tags: ,

Baca Info Lain :





About author

Salam blogger news, Dapatkan berita indonesia terbaru dan terkini update dari berbagai media online. Silahkan komentar di bawah ini yang telah disediakan.

0 comments

Leave a Reply