Pelatih Tim Nasional Argentina Diego Maradona mengalami musibah. Bukan kakinya terkilir atau masalah ngemplang pajak, tapi wajahnya digigit oleh anjing. Tim dokter bedah plastik merawat dan harus memperbaiki bibir legenda sepakbola itu, Selasa (30/3).
Anjing Maradona yang telah dipelihara lama ini membuat mantan bintang sepakbola ini harus diperiksa ke klinik Los Arcos selama beberapa jam dan dijadwalkan akan bisa pulang kemudian.
Kini dia sedang dievaluasi oleh dokter bedah plastik dan dibawa ke ruang operasi di mana mereka melakukan bedah rekonstruksi bibir atasnya," kata klinik, dalam sebuah pernyataan. Maradona pernah dirawat di klinik yang sama di tahun 2007 dengan racun hepatitis dari minumannya.
Para saksi mata mengatakan, Maradona mengalami pendarahan di bibirnya ketika dia tiba di klinik dengan pacarnya. "Dia melakukan dengan baik. Dia gembira. Mereka akan membiarkan dia keluar hari ini," kata juru bicara tim nasional Fernando Molina mengatakan kepada wartawan di luar klinik.
Maradona, 48 tahun, seorang pemain berbakat yang memimpin tim Argentina ke Piala Dunia kedua yang merebut kemenangan pada tahun 1986. Dia masih terus dipuja di Argentina meskipun skandal kecanduan obat, makan berlebihan dan kecanduan alkohol.
Dia pensiun dari sepakbola profesional pada tahun 1997 dan hampir mati karena kokain yang membuat jantungnya bermasalah pada tahun 2000.
Pada tahun 2008, Maradona dipilih untuk melatih tim nasional untuk membawa Argentina Juara di Piala Dunia 2010, meskipun kekhawatiran terhadap penyalahgunaan zat yang terus-menerus, juga tak ada pengalaman sebagai pelatih. Dia tetap yakin sebagai pelatih tim nasional bisa membawa perubahan di Piala Dunia Afrika Selatan yang akan dimulai pada 11 Juni.
Argentina berada di Grup B dengan Nigeria, Yunani dan Korea Selatan.
Anjing Maradona yang telah dipelihara lama ini membuat mantan bintang sepakbola ini harus diperiksa ke klinik Los Arcos selama beberapa jam dan dijadwalkan akan bisa pulang kemudian.
Kini dia sedang dievaluasi oleh dokter bedah plastik dan dibawa ke ruang operasi di mana mereka melakukan bedah rekonstruksi bibir atasnya," kata klinik, dalam sebuah pernyataan. Maradona pernah dirawat di klinik yang sama di tahun 2007 dengan racun hepatitis dari minumannya.
Para saksi mata mengatakan, Maradona mengalami pendarahan di bibirnya ketika dia tiba di klinik dengan pacarnya. "Dia melakukan dengan baik. Dia gembira. Mereka akan membiarkan dia keluar hari ini," kata juru bicara tim nasional Fernando Molina mengatakan kepada wartawan di luar klinik.
Maradona, 48 tahun, seorang pemain berbakat yang memimpin tim Argentina ke Piala Dunia kedua yang merebut kemenangan pada tahun 1986. Dia masih terus dipuja di Argentina meskipun skandal kecanduan obat, makan berlebihan dan kecanduan alkohol.
Dia pensiun dari sepakbola profesional pada tahun 1997 dan hampir mati karena kokain yang membuat jantungnya bermasalah pada tahun 2000.
Pada tahun 2008, Maradona dipilih untuk melatih tim nasional untuk membawa Argentina Juara di Piala Dunia 2010, meskipun kekhawatiran terhadap penyalahgunaan zat yang terus-menerus, juga tak ada pengalaman sebagai pelatih. Dia tetap yakin sebagai pelatih tim nasional bisa membawa perubahan di Piala Dunia Afrika Selatan yang akan dimulai pada 11 Juni.
Argentina berada di Grup B dengan Nigeria, Yunani dan Korea Selatan.
Pengejaran Polri terhadap Gayus Tambunan telah berhasil dengan baik. Polisi telah berhasil menemukan Gayus Tambunan dan mengamankannya. Gayus Tambunan menjadi kunci dalam kasus Mafia Pajak 25 M, yang berawal dari informasi Komjen Susno (mantan Kabareskrim Polri).
Gayus bersama keluarganya langsung diamankan Tim Polri yang dipimpin Kombes Pol M Iriawan (Mantan Direskrim Polda Metro Jaya) yang saat ini menjabat Wakil Direktur I Kejahatan Trans Nasional- Bareskrim Mabes Polri. Selain itu hadir pula tim independen di lokasi menyaksikan penangkapan Gayus Tambunan.
Semoga pengungkapan kasus ini menjadi lebih mudah dan clear, dan para pelakunya diberikan sanksi hukum yang tegas,. Kasus ini sangat melukai hati masyarakat Indonesia. Kasus ini ditengarai melibatkan banyak pihak. Penanganan kasusu ini "Harus diungkap dengan jelas dan terbuka kepada publik".
Bagaimana ini dapat terjadi ?, sudah berapa sering ini terjadi ? dan bagaimana modus yang mereka lakukan ?.
Rasanya kok sangat tidak mungkin, seorang pegawai golongan 3A dengan eselon rendah (mengutip pernyataan Sri Mulyani) dapat melakukan ini semua, apakah dia pemain solo atau merupakan bagian dari team. Inilah tugas dari penyidik Polri yang tentunya bekerjasama dengan Satgas.
Satgas pemeberantasan Mafia Hukum, harus dapat bekerja cepat dan keras dalam mengungkapkan setiap kasus. Tegakkan Hukum dan semua orang sama di mata Hukum, siapapun yang bersalah haruslah mendapatkan ganjaran yang setimpal. Hukum harus menjadi Panglima di Negara ini.
Semoga dengan Penangkapan Gayus tambunan menjadi langkah awal yang baik bagi pemberantasan Korupsi di Indonesia.
Kronologi Penangkapan Gayus Tambunan :
Gayus Tambunan berhasil diamankan Polri di Hotel Mandarin Orchard Road Singapura. Mantan pegawai Pajak yang tersandung kasus markus pajak Rp 28 M akan diterbangkan kembali ke Indonesia pagi ini.
Gayus menyerahkan diri tanpa perlawanan Selasa malam (30/3/201). Kepada detikcom, Rabu (31/3/2010), sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia Hukum Denny Indrayana yang mengikuti penangkapan Gayus menceritakan kronologisnya.
Menurut Denny, dirinya dan anggota Satgas lainnya, Mas Achmad Santosa dan tim dari Mabes Polri dibawah pimpinan Kabareskrim Komjen Pol Ito Soemardi memang terbang menuju Singapura.
Satgas mendarat di Bandara Internasional Changi pukul 7.15 malam waktu setempat dan sempat istirahat sebentar.
Satgas kemudian makan malam sambil berdiskusi soal rencana tindak lanjut penangkapan Gayus di Asian Food Court, Lucky Plaza. Saat sedang makan malam itulah, tanpa disengaja mereka melihat Gayus melintas.
"Kami melihat Gayus sedang ingin membeli makan malam," tutur Denny.
Gayus kemudian diajak makan malam bersama. Sambil makan itulah, Satgas membujuk Gayus untuk mau pulang ke Jakarta. Setelah berdiskusi panjang lebar selama satu jam, Gayus pun luluh. Dia bersedia untuk pulang.
"Kemudian kami pertemukan dengan tim Kabareskrim. Insya Allah kami akan segera kembali ke tanah air," tutup Denny.
Malam ini Polri berhasil mengamankan Gayus di Hotel Mandarin Orchard Road Singapura. Gayus menyerahkan diri tanpa perlawanan. Bersama keluarganya, Gayus langsung diamankan Tim Polri yang dipimpin Kombes Pol M Iriawan. Selain itu hadir pula tim independen di lokasi menyaksikan penangkapan Gayus.
Polri mengamankan Gayus Tambunan di Hotel Mandarin Orchard Road Singapura. Gayus menyerahkan diri tanpa perlawanan.
Gayus bersama keluarganya langsung diamankan Tim Polri yang dipimpin Kombes Pol M Iriawan (Mantan Direskrim Polda Metro Jaya) yang saat ini menjabat Wakil Direktur I Kejahatan Trans Nasional- Bareskrim Mabes Polri. Selain itu hadir pula tim independen di lokasi menyaksikan penangkapan Gayus Tambunan.
Semoga pengungkapan kasus ini menjadi lebih mudah dan clear, dan para pelakunya diberikan sanksi hukum yang tegas,. Kasus ini sangat melukai hati masyarakat Indonesia. Kasus ini ditengarai melibatkan banyak pihak. Penanganan kasusu ini "Harus diungkap dengan jelas dan terbuka kepada publik".
Bagaimana ini dapat terjadi ?, sudah berapa sering ini terjadi ? dan bagaimana modus yang mereka lakukan ?.
Rasanya kok sangat tidak mungkin, seorang pegawai golongan 3A dengan eselon rendah (mengutip pernyataan Sri Mulyani) dapat melakukan ini semua, apakah dia pemain solo atau merupakan bagian dari team. Inilah tugas dari penyidik Polri yang tentunya bekerjasama dengan Satgas.
Satgas pemeberantasan Mafia Hukum, harus dapat bekerja cepat dan keras dalam mengungkapkan setiap kasus. Tegakkan Hukum dan semua orang sama di mata Hukum, siapapun yang bersalah haruslah mendapatkan ganjaran yang setimpal. Hukum harus menjadi Panglima di Negara ini.
Semoga dengan Penangkapan Gayus tambunan menjadi langkah awal yang baik bagi pemberantasan Korupsi di Indonesia.
Kronologi Penangkapan Gayus Tambunan :
Gayus Tambunan berhasil diamankan Polri di Hotel Mandarin Orchard Road Singapura. Mantan pegawai Pajak yang tersandung kasus markus pajak Rp 28 M akan diterbangkan kembali ke Indonesia pagi ini.
Gayus menyerahkan diri tanpa perlawanan Selasa malam (30/3/201). Kepada detikcom, Rabu (31/3/2010), sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia Hukum Denny Indrayana yang mengikuti penangkapan Gayus menceritakan kronologisnya.
Menurut Denny, dirinya dan anggota Satgas lainnya, Mas Achmad Santosa dan tim dari Mabes Polri dibawah pimpinan Kabareskrim Komjen Pol Ito Soemardi memang terbang menuju Singapura.
Satgas mendarat di Bandara Internasional Changi pukul 7.15 malam waktu setempat dan sempat istirahat sebentar.
Satgas kemudian makan malam sambil berdiskusi soal rencana tindak lanjut penangkapan Gayus di Asian Food Court, Lucky Plaza. Saat sedang makan malam itulah, tanpa disengaja mereka melihat Gayus melintas.
"Kami melihat Gayus sedang ingin membeli makan malam," tutur Denny.
Gayus kemudian diajak makan malam bersama. Sambil makan itulah, Satgas membujuk Gayus untuk mau pulang ke Jakarta. Setelah berdiskusi panjang lebar selama satu jam, Gayus pun luluh. Dia bersedia untuk pulang.
"Kemudian kami pertemukan dengan tim Kabareskrim. Insya Allah kami akan segera kembali ke tanah air," tutup Denny.
Malam ini Polri berhasil mengamankan Gayus di Hotel Mandarin Orchard Road Singapura. Gayus menyerahkan diri tanpa perlawanan. Bersama keluarganya, Gayus langsung diamankan Tim Polri yang dipimpin Kombes Pol M Iriawan. Selain itu hadir pula tim independen di lokasi menyaksikan penangkapan Gayus.