Sebuah penelitian yang diterbitkan di The Journal of Sex and Marital Therapy mengungkap bahwa pria ternyata memendam banyak rahasia tentang aktivitas seksual mereka dari pasangannya. Ini laporannya!
Pada Tahap Kencan
Rahasia 1: Jumlah pacarnya sebelum Anda.
Memang ada pria yang sengaja melebih-lebihkan jumlah mantannya, dengan harapan Anda akan terkesan dan menganggap dia adalah pria pujaan perempuan. "Tetapi, lebih banyak lagi pria yang memangkas jumlah mantan, supaya Anda menganggapnya pria baik-baik," kata David Buss, pakar psikologi dari The University of Texas dan penulis buku The Evolution of Desire.
Cara Menghadapinya: Iyakan saja kata-katanya, tapi jangan percaya 100 persen. Tetaplah memasang sikap waspada, kalau-kalau naluri playboy-nya kumat dan Anda terancam menjadi salah satu "korban" cintanya. Jika pada akhirnya rahasia itu terbongkar, simpan saja informasi itu baik-baik. "Tak perlu mengkonfrontasikan kebenaran 'kecil' itu kepadanya. Bisa-bisa ia akan merasa terancam atau bahkan kehilangan minat pada diri Anda," kata Buss.
Rahasia 2: Dia membandingkan Anda dengan mantannya.
Menurut Christopher Blazina, Ph.D., profesor di bidang psikologi dari Tennessee State University, pria akan membandingkan Anda dengan mantannya dalam banyak hal, mulai dari segi penampilan, cara Anda melayaninya, hingga kemampuan Anda bergaul dengan kawan-kawannya.
Cara Menghadapinya: Tak ada gunanya merasa kesal dan berusaha mati-matian memoles penampilan supaya tampak kian "kinclong". Merasa nyaman pada kondisi diri sendiri malah akan membuat Anda tampil lebih seksi dan menarik. Anda baru boleh waspada bila si dia mulai sering melontarkan komentar atau kritik yang membandingkan diri Anda dengan mantannya.
Ketika Sudah Bertunangan
Rahasia 3: Dia masih berhubungan via online dengan mantannya.
Perkembangan teknologi memudahkan orang menghidupkan kembali benih cinta lama. Kata Blazina, sebagian pria kembali mengontak cinta lamanya sebagai upaya mencari "jaminan" bahwa akan ada orang yang bersedia "menampung" dirinya apabila hubungan yang ia jalani, bubar.
Cara Menghadapinya: Jangan khawatir berlebihan dan mengancam hendak menutup account Facebook pasangan. Banyak, kok, orang yang memanfaatkan situs jejaring sosial sekadar untuk menjalin koneksi. Anda baru boleh curiga bila si dia mulai sering online secara sembunyi-sembunyi dan tidak lagi membolehkan Anda membaca inbox miliknya.
Rahasia 4: Dia khawatir tidak bisa setia.
Sebuah survei yang dilakukan General Social Survey menyatakan, lebih dari 20 persen pria berusia di bawah 30 tahun pernah berselingkuh. Jumlah ini meningkat 5 persen dibanding 15 tahun lalu. Lebih parah lagi, gaya hidup modern cenderung menilai perilaku tidak setia sebagai hal yang biasa.
Cara Menghadapinya: Tidak semua pria memiliki pendirian lemah terkait dengan masalah kesetiaan. Rasa ragu menjelang menikah adalah suatu hal yang wajar dialami siapa saja. Pada kenyataannya, godaan memang bertebaran di sana-sini. Bukan hanya dia, Anda pun memiliki potensi untuk bersikap tidak setia, bukan?
Ketika Sudah Menikah
Rahasia 5: Dia mengharapkan porsi hubungan seks dua kali lebih banyak.
Sebuah penelitian mengungkap, 50 persen pria yang telah menikah mendambakan frekuensi hubungan seks lebih banyak dari yang mereka dapatkan. Tapi, kebanyakan pria merahasiakannya karena takut mendapat label maniak seks. Atau, mendapati kenyataan bahwa penyebab istrinya kehilangan gairah adalah karena performanya yang kurang oke. Akhirnya, banyak pria menikah menuntaskan kebutuhan biologisnya dengan melakukan masturbasi.
Cara Menghadapinya: Jika pada kenyatannya inisiatif untuk berhubungan intim memang selalu datang dari suami, lakukanlah introspeksi terhadap hubungan. Apa penyebab Anda kehilangan gairah? Bila perlu, dapatkan pertolongan dari konsultan seks. Asal Anda tahu, kehidupan seks yang berkualitas merupakan salah satu kunci kestabilan pernikahan.
Rahasia 6: Dia flirting dengan rekan kerja.
Kata sosiolog Janet Lever, Ph.D., dari California State University, lebih dari separuh penduduk Amerika mengakui adanya "cinlok" di tempat kerja mereka. Hal ini, menurut para ahli, disebabkan karena rata-rata orang menghabiskan waktu terlalu lama di kantor ketimbang berinteraksi dengan keluarga di rumah.
Cara Menghadapinya: Biasanya sih, flirting di tempat kerja bukanlah hal yang serius. Soalnya, sulit sekali menyembunyikan affair di antara teman kerja. Menurut Lever, hanya 9 persen dari kasus flirting yang menyebabkan seorang pria meninggalkan istrinya. Jadi, tak perlu khawatir berlebihan dan pantau saja tanda-tandanya lewat perubahan perilaku pasangan.
Pada Tahap Kencan
Rahasia 1: Jumlah pacarnya sebelum Anda.
Memang ada pria yang sengaja melebih-lebihkan jumlah mantannya, dengan harapan Anda akan terkesan dan menganggap dia adalah pria pujaan perempuan. "Tetapi, lebih banyak lagi pria yang memangkas jumlah mantan, supaya Anda menganggapnya pria baik-baik," kata David Buss, pakar psikologi dari The University of Texas dan penulis buku The Evolution of Desire.
Cara Menghadapinya: Iyakan saja kata-katanya, tapi jangan percaya 100 persen. Tetaplah memasang sikap waspada, kalau-kalau naluri playboy-nya kumat dan Anda terancam menjadi salah satu "korban" cintanya. Jika pada akhirnya rahasia itu terbongkar, simpan saja informasi itu baik-baik. "Tak perlu mengkonfrontasikan kebenaran 'kecil' itu kepadanya. Bisa-bisa ia akan merasa terancam atau bahkan kehilangan minat pada diri Anda," kata Buss.
Rahasia 2: Dia membandingkan Anda dengan mantannya.
Menurut Christopher Blazina, Ph.D., profesor di bidang psikologi dari Tennessee State University, pria akan membandingkan Anda dengan mantannya dalam banyak hal, mulai dari segi penampilan, cara Anda melayaninya, hingga kemampuan Anda bergaul dengan kawan-kawannya.
Cara Menghadapinya: Tak ada gunanya merasa kesal dan berusaha mati-matian memoles penampilan supaya tampak kian "kinclong". Merasa nyaman pada kondisi diri sendiri malah akan membuat Anda tampil lebih seksi dan menarik. Anda baru boleh waspada bila si dia mulai sering melontarkan komentar atau kritik yang membandingkan diri Anda dengan mantannya.
Ketika Sudah Bertunangan
Rahasia 3: Dia masih berhubungan via online dengan mantannya.
Perkembangan teknologi memudahkan orang menghidupkan kembali benih cinta lama. Kata Blazina, sebagian pria kembali mengontak cinta lamanya sebagai upaya mencari "jaminan" bahwa akan ada orang yang bersedia "menampung" dirinya apabila hubungan yang ia jalani, bubar.
Cara Menghadapinya: Jangan khawatir berlebihan dan mengancam hendak menutup account Facebook pasangan. Banyak, kok, orang yang memanfaatkan situs jejaring sosial sekadar untuk menjalin koneksi. Anda baru boleh curiga bila si dia mulai sering online secara sembunyi-sembunyi dan tidak lagi membolehkan Anda membaca inbox miliknya.
Rahasia 4: Dia khawatir tidak bisa setia.
Sebuah survei yang dilakukan General Social Survey menyatakan, lebih dari 20 persen pria berusia di bawah 30 tahun pernah berselingkuh. Jumlah ini meningkat 5 persen dibanding 15 tahun lalu. Lebih parah lagi, gaya hidup modern cenderung menilai perilaku tidak setia sebagai hal yang biasa.
Cara Menghadapinya: Tidak semua pria memiliki pendirian lemah terkait dengan masalah kesetiaan. Rasa ragu menjelang menikah adalah suatu hal yang wajar dialami siapa saja. Pada kenyataannya, godaan memang bertebaran di sana-sini. Bukan hanya dia, Anda pun memiliki potensi untuk bersikap tidak setia, bukan?
Ketika Sudah Menikah
Rahasia 5: Dia mengharapkan porsi hubungan seks dua kali lebih banyak.
Sebuah penelitian mengungkap, 50 persen pria yang telah menikah mendambakan frekuensi hubungan seks lebih banyak dari yang mereka dapatkan. Tapi, kebanyakan pria merahasiakannya karena takut mendapat label maniak seks. Atau, mendapati kenyataan bahwa penyebab istrinya kehilangan gairah adalah karena performanya yang kurang oke. Akhirnya, banyak pria menikah menuntaskan kebutuhan biologisnya dengan melakukan masturbasi.
Cara Menghadapinya: Jika pada kenyatannya inisiatif untuk berhubungan intim memang selalu datang dari suami, lakukanlah introspeksi terhadap hubungan. Apa penyebab Anda kehilangan gairah? Bila perlu, dapatkan pertolongan dari konsultan seks. Asal Anda tahu, kehidupan seks yang berkualitas merupakan salah satu kunci kestabilan pernikahan.
Rahasia 6: Dia flirting dengan rekan kerja.
Kata sosiolog Janet Lever, Ph.D., dari California State University, lebih dari separuh penduduk Amerika mengakui adanya "cinlok" di tempat kerja mereka. Hal ini, menurut para ahli, disebabkan karena rata-rata orang menghabiskan waktu terlalu lama di kantor ketimbang berinteraksi dengan keluarga di rumah.
Cara Menghadapinya: Biasanya sih, flirting di tempat kerja bukanlah hal yang serius. Soalnya, sulit sekali menyembunyikan affair di antara teman kerja. Menurut Lever, hanya 9 persen dari kasus flirting yang menyebabkan seorang pria meninggalkan istrinya. Jadi, tak perlu khawatir berlebihan dan pantau saja tanda-tandanya lewat perubahan perilaku pasangan.
Paris, Sebuah iklan anti rokok di Prancis membuat heboh warganya dan menimbulkan kontroversi. Dalam iklan tersebut digambarkan remaja yang sedang berada dalam posisi melakukan seks oral, bukan dengan alat kemaluan tapi dengan sebuah rokok.
Iklan yang baru disebarkan minggu-minggu ini di Prancis menggambarkan seorang pria berpakaian jas yang menekan kepala remaja dengan sebuah rokok di mulutnya. Posisi yang sengaja dibuat mirip dengan posisi seks oral. Slogan yang dibuat dalam iklan tersebut menyatakan 'Merokok sama dengan diperbudak tembakau'.
beberapa kalangan menilai iklan tersebut sangat ekstrim, bersifat menyerang dan tidak bisa dianalogikan dengan rokok.
Organisasi yang berada di belakang kampanye iklan anti rokok tersebut adalah Droits des Non-Fumeurs. Seorang perokok yang tidak setuju dengan iklan itu pun menyatakan kemarahannya dalam website organisasi yang mendukung hak-hak kaum non perokok tersebut.
"Kampanye itu akan berdampak buruk karena memperlihatkan tindakan seksual yang sewenang-wenang. Lebih parahnya, iklan itu akan menimbulkan rasa bersalah pada orang yang pernah menjadi korban," ujar pria tersebut seperti dilansir Telegraph, Kamis (25/2/2010).
Meski demikian, menurut Droits des Non-Fumeurs, pihaknya tidak bermaksud membuat poster iklan itu untuk menunjukkan perilaku sewenang-wenang atau perkosaan terhadap remaja, tapi hanya ingin memberikan shock terapi pada masyarakat.
"Target kampanye adalah anak muda yang menganggap rokok sebagai simbol emansipasi atau kebebasan, padahal rokok hanya akan menyebabkan ketergantungan dan perbudakan," kata wakil Droits des Non-Fumeurs dalam diskusi online di situs websitenya.
Iklan yang dimuat dalam koran dan tempat-tempat umum itu memang sengaja didisain untuk kaum muda Prancis yang baru mulai merokok karena golongan tersebut adalah yang paling rentan terpengaruh dangan iklan rokok.
Tembakau adalah penyebab kematian nomor satu yang dapat dicegah, sama halnya dengan kanker. Departemen kesehatan Prancis mencatat siswa di atas umur 14 tahun sudah mulai merokok.
Meski iklan tersebut sempat membuat publik Prancis hiruk pikuk, namun menurut Antoinette Fouque, aktivis the Movement for Women's Liberation, perokok muda cenderung mengabaikan iklan-iklan yang fokus pada kesehatan. Ia pun ragu dengan keberhasilan iklan yang bersifat provokatif tersebut.
"Setahu saya, melakukan seks oral tidak akan menimbulkan kanker," ujarnya. Namun adanya iklan tersebut setidaknya ingin mengingatkan bahwa merokok sama dengan menikmati sesuatu yang bisa mengancam kesehatan. Iklan tersebut semakin memperbanyak iklan anti rokok yang sudah tersebar di tempat-tempat umum seperti restoran dan bar di Prancis.
Pemerintah Prancis memang sangat serius dalam menangani masalah rokok terutama untuk anak-anak dan remaja. Mencegah kaum muda merokok sejak dini diharapkan mampu menyelamatkan generasi bangsanya di masa mendatang.
Iklan yang baru disebarkan minggu-minggu ini di Prancis menggambarkan seorang pria berpakaian jas yang menekan kepala remaja dengan sebuah rokok di mulutnya. Posisi yang sengaja dibuat mirip dengan posisi seks oral. Slogan yang dibuat dalam iklan tersebut menyatakan 'Merokok sama dengan diperbudak tembakau'.
beberapa kalangan menilai iklan tersebut sangat ekstrim, bersifat menyerang dan tidak bisa dianalogikan dengan rokok.
Organisasi yang berada di belakang kampanye iklan anti rokok tersebut adalah Droits des Non-Fumeurs. Seorang perokok yang tidak setuju dengan iklan itu pun menyatakan kemarahannya dalam website organisasi yang mendukung hak-hak kaum non perokok tersebut.
"Kampanye itu akan berdampak buruk karena memperlihatkan tindakan seksual yang sewenang-wenang. Lebih parahnya, iklan itu akan menimbulkan rasa bersalah pada orang yang pernah menjadi korban," ujar pria tersebut seperti dilansir Telegraph, Kamis (25/2/2010).
Meski demikian, menurut Droits des Non-Fumeurs, pihaknya tidak bermaksud membuat poster iklan itu untuk menunjukkan perilaku sewenang-wenang atau perkosaan terhadap remaja, tapi hanya ingin memberikan shock terapi pada masyarakat.
"Target kampanye adalah anak muda yang menganggap rokok sebagai simbol emansipasi atau kebebasan, padahal rokok hanya akan menyebabkan ketergantungan dan perbudakan," kata wakil Droits des Non-Fumeurs dalam diskusi online di situs websitenya.
Iklan yang dimuat dalam koran dan tempat-tempat umum itu memang sengaja didisain untuk kaum muda Prancis yang baru mulai merokok karena golongan tersebut adalah yang paling rentan terpengaruh dangan iklan rokok.
Tembakau adalah penyebab kematian nomor satu yang dapat dicegah, sama halnya dengan kanker. Departemen kesehatan Prancis mencatat siswa di atas umur 14 tahun sudah mulai merokok.
Meski iklan tersebut sempat membuat publik Prancis hiruk pikuk, namun menurut Antoinette Fouque, aktivis the Movement for Women's Liberation, perokok muda cenderung mengabaikan iklan-iklan yang fokus pada kesehatan. Ia pun ragu dengan keberhasilan iklan yang bersifat provokatif tersebut.
"Setahu saya, melakukan seks oral tidak akan menimbulkan kanker," ujarnya. Namun adanya iklan tersebut setidaknya ingin mengingatkan bahwa merokok sama dengan menikmati sesuatu yang bisa mengancam kesehatan. Iklan tersebut semakin memperbanyak iklan anti rokok yang sudah tersebar di tempat-tempat umum seperti restoran dan bar di Prancis.
Pemerintah Prancis memang sangat serius dalam menangani masalah rokok terutama untuk anak-anak dan remaja. Mencegah kaum muda merokok sejak dini diharapkan mampu menyelamatkan generasi bangsanya di masa mendatang.