Video itu beredar di kawasan Bintan, Riau. Mulanya, dari HP dan kemudian ke internet. Video itu diberi judul "Babu Sadis."
Dalam tayangan itu, terlihat aksi kesadisan seorang wanita, yang diduga kuat adalah Pembantu Rumah Tangga.
Si pembantu itu bertubuh langsing dan berambut pendek. Dia terlihat sambil tertawa puas menginjak-injak dan menendang seorang bocah perempuan.
Adegan penganiayaan itu sendiri dimulai dengan keluarnya si pembantu dari dalam rumah. Di berada, pembantu itu mendekati seorang bocah lelaki yang duduk di kursi dan menyuapinya makan.
Sambil memberi makan, si wanita terdengar mengoceh. Ternyata, ocehannya itu tidak ditujukan pada anak yang diberinya makan. Tapi, kepada seorang bocah wanita yang tidak nampak dalam rekaman.
Tak jelas apa yang diomongkan. Yang nampak kemudian, di wanita dengan kaki kirinya mendendang si bocah perempuan yang masih mengenakan pakaian tidur.
Bocah itu terjungkal ke lantai. Dia menjerit kesakitan, memegangi pantatnya, sambil berjalan menuju pintu rumah.
Bocah itu dikejar. Tubuhnya ditarik, dibanting hingga tubuh sang bocah kembali terhempas ke lantai.
Lalu, si wanita itu berulang kali menginjak-injak tubuh dan kepala si bocah perempuan itu.
Lalu, si pembantu itu naik ke tubuh si bocah sambil dan menekan tubuh si bocah yang posisinya telungkup. Si bocah yang tadinya menangis, langsung diam karena tak bisa bernafas.
Setelah itu, si pembantu menendang dan menginjak tubuh si bocah dengan sebelah kaki.
Si bocah kembali meraung. Dia menangis ke sakitan memegangi perutnya.
Si pembantu tak berhenti. Leher dan dada si bocah diinjak. Lalu, si pembantu menarik si bocah itu berdiri.
Dia memaksa bocah itu naik-turun. Kemudian, si pembantu itu menunjuk ke arah pintu menyuruh si bocah masuk.
Tak lama kemudian, si pembantu itu menarik tubuh si bocah masuk ke dalam rumah.
Sementara bocah lelaki yang diberinya makan hanya menatap tanpa bergeming dari tempat duduknya.
Dalam video format 3GP itu adegan itu diulang hingga dua kali. Gambar itu direkam menggunakan fasilitasi video di hape. Wajah si bocah maupun si pembantu itu nampak jelas.
Kabarnya, tempat kejadian itu berlangsung di Tanjungpinang. Namun ada juga yang mengatakan berlangsung di Kijang, Bintan.
Pihak Polresta Tanjungpinang, kabarnya sudah menyelidiki kasus ini.
‹ Inilah.com ›1. Mammogram
Lewat sebuah penelitian baru, para pakar tidak menyarankan adanya tes mammogram untuk wanita berusia 40-49 yang tidak memiliki risiko kanker payudara. Para ilmuwan khawatir tentang overdiagnosis, positif palsu, dan tidak perlu biopsi dan radiasi. Sekarang ini para dokter lebih menyarankan wanita berusia 50 atau lebih tua untuk melakukan pemeriksaan mammogram tiap dua tahun.
2. Pengecekan Kulit
Lebih dari satu juta orang Amerika didiagnosa menderita kanker kulit. Cara terbaik untuk menangkap gejala kanker adalah memeriksakan diri Anda ke dokter kulit setahun sekali atau saat mencurigai sesuatu di di kulit Anda.
3. Pengecekan Mata
Jika Anda mengenakan kacamata atau lensa kontak, kunjungi dokter mata Anda memeriksakan kondisi mata setiap tahun. Wanita lebih besar mengalami risiko masalah penglihatan karena memiliki kecenderungan risiko lebih besar terkena sindrom mata kering dan penyakit autoimun yang mempengaruhi kesehatan mata.
4. Tes Pendengaran
Setahun sekali sejak usia 50, saat pendengaran menurun, periksakan pendengaran untuk mendapatkan audiogram, yang bertujuan memeriksakan pendengaran di berbagai tingkat dan intensitas titinada. Tetapi jika Anda menyalakan iPod dengan volume penuh, sebaiknya periksakan telingan lebih cepat.
5. Uji Periodontal
Lakukan pemeriksaan gigi sekali setahun dan membersihkan gigi enam bulan sekali dokter gigi akan memerika kesehatan gusi Anda dan mengambil sinar-X yang menunjukkan adanya radang gusi, yang dapat berkontribusi pada penyakit jantung dan diabetes.
6. Uji TSH
Rasa dingin, lelah, penyakit sembelit, kenaikan berat badan merupakan gejala hipotiroidisme, yakni kekurangan kelenjar tiroid yang menyerang sekitar 10 persen perempuan. Hal ini bisa didiagnosis dengan tiroid stimulating hormone (TSH) darah pada usia 50. Jika Anda mengalami gejala ini di usia yang lebih muda, sebaiknya periksakan diri lebih cepat.
7. Tes darah
Pengujian kadar kolesterol dimulai sejak usia 20-an, sekurang-kurangnya sekali dalam lima tahun. Saat memasuki usia 40 ke atas, lakukan pengecekan kolesterol dan gula darah yang dapat memicu diabetes setiap tahun. Serangan jantung dan resiko diabetes meningkat seiring bertambahnya usia Anda.
8. Pap smear
Sejak usia 21, terlepas dari sejarah seksualnya, setiap wanita harus melakukan uji Pap smear untuk mengenali tanda-tanda adanya kanker serviks. Wanita yang berusia 30 atau lebih tua perlu melakukan uji Pap Smear setiap tiga tahun jika selama tiga tahun berturut-turut pemeriksaan pap smear normal.
9. Uji Depresi
Jangan mengesampingkan uji depresi. Depresi mempengaruhi satu dari empat perempuan namun tidak ada atau jarang yang didiagnosis. Dokter akan mengajukan serangkaian pertanyaan tentang masalah tidur, lekas marah, dan kehilangan minat melakukan kegiatan favorit Anda. Jika memiliki lima atau lebih sinyal depresi sebaiknya segera perbaiki kehidupan psikologis Anda. Jika Anda khawatir tentang suasana hati Anda, mintalah dokter untuk melakukan pemeriksaan.
10. Kolonoskopi
Kolonoskopi berupa pemeriksaan menggunakan kamera untuk melihat keadaan usus besar apakah memiliki kanker atau polip. Pemeriksaan ini sangat dianjurkan untuk orang-orang 50 atau lebih tua dan harus diulang setiap 10 tahun. Di usia ini lebih sering ditemukan adanya polip. Lakukan pemeriksaan lebih cepat jika Anda memiliki riwayat kanker usus besar dalam keluarga, atau usus mengalami perdarahan dan perubahan usus lainnya.