Jerman berhasil lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup D piala dunia 2010 usai menang 1-0 atas Ghana. Namun The Black Stars tetap mendampingi Der Panser sebagai wakil Grup D.
Dalam laga yang dihelat di Soccer City, Kamis (24/6) dinihari WIB, Mesut Ozil jadi pahlawan Jerman lewat gol tunggalnya di menit ke-60. Dengan hasil ini Jerman kokoh di puncak klasemen dengan enam poin dari tiga laganya.
Sementara Ghana meski kalah tetap lolos ke perdelapanfinal sebab di laga lainnya Serbia kalah 1-2 dari Australia. Poin Ghana adalah empat dan sama dengan Australia tapi unggul selisih gol.
Skor Hasil Pertandingan Grup D Piala Dunia 2010
Ghana Vs Jerman
Duel musuh bebuyutan sesama negara Eropa di babak 16 besar tak terhindarkan. Jerman memuncaki Grup D seusai mengalahkan Ghana 1-0 langsung berkat gol Mesut Ozil dan hasil di Stadion Soccer City, Johannesburg, ini mempertemukan Die Panzer dengan Runner up Grup C piala dunia 2010 yaitu Inggris.
Jerman sontak menyerbu daerah permainan Ghana setelah wasit meniup peluit tanda babak pertama dimulai. Satu serangan yang diakhiri tendangan Cacau pada menit ketiga bisa diantisipasi dengan baik kiper Ghana Richard Kingson. Kingson beraksi kembali ketika menepis bola yang hampir menjadi gol bunuh diri dari Jonathan Mensah.
Jerman yang terus menekan seharusnya sudah memimpin pada menit ke-25. Namun Mesut Ozil yang lolos dari perangkap offside, terburu-buru dalam penyelesaian. Sepakan Ozil dipatahkan Kingson dengan brilian. Jika saja Philipp Lahm tidak berdiri di tiang jauh, sundulan Asamoah Gyan di menit ke-26 niscaya menjebol gawang Jerman.
Empat menit sebelum turun minum, Kingson melakukan penyelamatan. Kali ini kiper Wigan Athletic itu mementahkan sundulan Per Mertesacker yang meneruskan tendangan bebas Bastian Schweinsteiger. Hingga babak paruh pertama usai kedudukan 0-0 tidak juga berubah.
Babak kedua berjalan enam menit Ghana memiliki peluang memimpin. Akan tetapi peluang tersebut disia-siakan Gyan yang sepakannya mampu ditepis Manuel Neuer. Jerman akhirnya memimpin melalui sepakan mengesankan Ozil dari luar kotak penalti yang membuat Kingson hanya melongo. Gerbang babak perdelapan final sudah di depan Jerman.
Serdadu The Black Stars hampir saja menyamakan kedudukan jika sundulan Prince Tagoe tidak mengenai kaki pemain belakang Jerman. Ghana tidak berhenti berusaha. Pada menit ke-66, kapten Jerman Lahm dengan sigap menutup ruang tembak Andre Ayew yang memiliki kesempatan menjebol gawang Neuer.
Hasil ini membuat Jerman menyalip Ghana untuk menduduki posisi pertama. Tim besutan Joachim Loew mengumpulkan enam poin dari dua kemenangan. Ghana sendiri menempati urutan kedua dengan mengoleksi empat poin setelah Serbia secara tak terduga kalah 1-2 (0-0) dari Australia pada pertandingan Grup D lainnya di Nelspruit. Di babak 16 besar, Amerika Serikat sudah menanti Ghana.
Susunan pemain:
Ghana: Richard Kingson; John Pantsil, Jonathan Mensah, John Mensah, Hans Sarpei; Anthony Annan, Kevin-Prince Boateng, Andre Ayew (kk) (Dominic Adiyiah 90), Prince Tagoe (Sulley Muntari 64); Kwadwo Asamoah, Asamoah Gyan (Matthew Amoah 81).
Jerman: Manuel Neuer; Philipp Lahm, Arne Friedrich, Per Mertesacker, Jerome Boateng (Marcell Jansen 72), Thomas Mueller (kk) (Piotr Trochowski 68), Sami Khedira, Bastian Schweinsteiger (Toni Kroos 81), Lukas Podolski, Mesut Ozil, Cacau.
Wasit: Carlos Simon (Brasil).@Liputan6.com[jekethek]
Australia vs Serbia
Australia berhasil mengalahkan Serbia 2-1. Namun kemenangan tersebut tidak cukup bagi Australia untuk bisa lolos ke babak 16 besar.
Pada pertandingan di Mbombela Stadium, Nelspruit, Kamis (24/6/2010) dinihari WIB, ancaman lebih banyak dilakukan oleh Serbia. Namun hingga turun minum belum ada gol yang tercipta dan skor masih 0-0.
Australia akhirnya memimpin 1-0 pada menit ke-69 lewat sundulan Tim Cahill setelah memanfaatkan sebuah crossing. Pada menit ke-73, Brett Holman memperbesar kemenangan bagi Australia menjadi 2-0.
Meski demikian Serbia mencoba membalasnya. Pantelic memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 setelah memanfaatkan bola muntaah di menit ke-84. Skor tersebut bertahan hingga akhir pertandingan.
Namun kemenangan tersebut tidak cukup bagi Australia untuk lolos ke babak berikut. Hal itu menyusul kemenangan Jerman atas Ghana 1-0 di laga lainnya. Australia harus puas berada di posisi ketiga karena kalah selisih gol dari Ghana.
Artinya Grup D diwakilli oleh Jerman sebagai juara grup dan Ghana sebagai runner up.
Jalannya Pertandingan
Serbia menekan lebih dulu namun usaha Milos Krasic dapat diredam pemain Australia. Krasic kembali menekan di menit ke-5 namun tendangannya dari sudut sempit dapat diblok kiper Mark Schwarzer.
Pada menit ke-11 sebuah peluang emas didapatkan oleh Krasic setelah berhasil mendapatkan umpan terobosan. Namun tendangannya masih melenceng setelah Schwarzer gagal membendungnya.
Lagi ancaman dari Serbia namun sepakan Zdravko Kuzmanovic di depan gawang masih melenceng. Sementara Australia tampak kesulitan untuk bisa mengancam gawang Serbia.
Pada menit ke-22 Schwarzer berhasil menggagalkan peluang Branislav Ivanovic. Dejan Stankovic sempat melepaskan tendangan spekulasi namun masih dapat diamankan Schwarzer.
Australia mulai menekan lewat sundulan Tim Cahill namun masih melenceng dari sasaran. Sementara Serbia tetap konsisten dan Krasic kembali mengancam namun lebih dulu dinyatakan off side.
Sebuah umpan lambung disambut Kenedey masih dapat diselamatkan kiper dan skor 0-0 hingga turun minum. Di babak kedua Australia lebih dulu mengambil inisiatif menyerang tapi belum membahayakan gawang Australia.
Pertandingan semakin keras terutama yang ditunjukkan oleh para pemain Australia. Cahill mengancam gawang Serbia lewat tendangan kerasnya sayang bola masih melambung.
Sedangkan dua peluang dimiliki oleh Zigic namun satu melenceng dan satu lagi dinyatakan off side. Menit ke-58 sebuah tendangan bebas Mark Bresciano masih dapat ditepis oleh kiper Vladimir Stojkovic.
Mneit ke-63 tendangan keras Bresciano dari luar kotak penalti masih dapat digagalkan Stojkovic bola lepas dan Cahill mencoba menyambutnya. Tapi wasit menyatakan dia lebih dulu off side.
Gol akhrnyua datang juga bagi Australia setyelah Cahill menyambut sebuah crossing dengan sundulannya. Gol tersebut semakin membuat pemain Australia bersemangat .
Pada menit ke-73, Holman berhasil memperbesar kemenanangan skuadnya lewat tendangan kerasnya dari luar kotak penalti. Meski demikian Serbia juga terus mencoba menekan.
Tekanan masih terus dilakukan oleh Australia. Namun Serbia mampu mencuri satu gol setelah tendangan Tosic gagal ditangkapo dengan baik dan bola lepas disambut oleh Pantelic.
Australia terus menekan karena gol Serbia itu membuat peluang lolos semakin kecil. Skor 2-1 tak berubah hingga akhir laga dan artinya Australia harus tersingkir karena kalah dalam selisih gol dari Ghana yang memiliki poin yang sama, empat poin.
Susunan pemain:
Australia: 1-Mark Schwarzer; 2-Lucas Neill, 6-Michael Beauchamp, 4-Tim Cahill, 9-Josh Kennedy, 8-Luke Wilkshire (19-Richard Garcia 82), 23-Mark Bresciano (11-Scott Chipperfield 66), 5-Jason Culina, 16-Carl Valeri (14-Brett Holman 66), 7-Brett Emerton, 21-David Carney.
Serbia: 1-Vladimir Stojkovic; 6-Branislav Ivanovic, 5-Nemanja Vidic, 13-Aleksandar Lukovic, 17-Milos Krasic (7-Zoran Tosic 62), 10-Dejan Stankovic, 16-Ivan Obradovic, 22-Zdravko Kuzmanovic (8-Danko Lazovic 77), 18-Milos Ninkovic, 14-Milan Jovanovic, 15-Nikola Zigic (9-Marko Pantelic 67)@DetikPialadunia[jekethek]
Jadwal piala dunia 2010 hari ini ada dua Grup. Empat pemuncak klasemen di empat grup, dan dua runner up di Grup A dan B, memastikan diri menjadi enam tim pertama yang lolos ke babak dua putaran final Piala Dunia 2010.
Empat pemuncak klasemen yang sudah pasti ke babak 16 besar itu adalah Belanda, Brazil, Uruguay, dan Argentina. Argentina bahkan dengan manis menutup kompetisi grup dengan nilai sempurna 9.
Korea Selatan yang main imbang 2-2 melawan Nigeria di pertandingan terakhir grup dan Meksiko yang dikalahkan 1-0 oleh Uruguay, menjadi dua runner up pertama yang lolos ke 16 besar.
Sedangkan Prancis dan Yunani menjadi diantara tim-tim yang tersingkir dan gagal maju ke babak berikutnya.
Berikut tim-tim yang lolos ke babak kedua (16 besar) Piala Dunia di Afrika Selatan:
1. Belanda
2. Brazil
3. Uruguay
4. Meksiko
5. Argentina
8. Korea Selatan
Tersingkir:
1. Kamerun
2. Korea Utara
3. Afrika Selatan
4. Prancis
5. Yunani
6. Nigeria
Di laga terakhir penyisihan Grup A yang berlangsung di Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg, Selasa (22/6) sore waktu setempat, Biru Langit unggul 1-0 atas Meksiko lewat gol sundulan striker Ajax Amsterdam Luis Suarez yang memanfaatkan umpan lambung yang disodorkan bomber Palermo, Edinson Cavani dua menit sebelum waktu jeda tiba.
Dengan hasil ini, Uruguay berhak bertengger di peringkat pertama grup dengan jumlah tujuh angka hasil dari dua kali kemenangan dan sekali bermain imbang. Sementara, meski menelan kekalahan untuk kali pertama, El Tri tetap berhasil merebut tiket ke babak knock-out dengan menempati posisi runner-up grup berkat keunggulan selisih gol dari Afrika Selatan yang di laga terakhir berhasil menundukkan Prancis 2-1 (2-0).
Pertandingan kedua tim berlangsung menarik. Sejak kick-off permainan berjalan dalam tempo tinggi. Meksiko yang tetap memainkan trio penyerang: Cuauhtemoc Blanco, Guillermo Franco, dan Giovani Dos Santos begitu bernafsu menggempur pertahanan La Celeste. Namun, Uruguay yang justru mendapat peluang pertama lewat tendangan bebas Maxi Pereira dan Suarez. Tak lama kemudian, sundulan Blanco meneruskan umpan silang Dos Santos masih melambung.
Di menit ke-15, Uruguay kembali mendapat peluang ketika sundulan bek Mauricio Victorino meneruskan tendangan penjuru jauh melambung. Pun demikian dengan peluang yang didapat Alvaro Pereira yang justru melancarkan tendangan ke gawang ketimbang memberikan umpan kepada Diego Forlan yang berdiri bebas.
Di menit ke-23, gawang Uruguay nyaris jebol. Dari jarak 30 meter gelandang Andres Guardado melancarkan tendangan keras yang tak mampu dijangkau kiper Fernando Muslera. Beruntung bagi Oscar Tabarez, bola hanya membentur mistar.
Dua menit sebelum jeda tiba, Uruguay akhirnya unggul 1-0. Gol ini bermula dari kecerdikan Forlan yang melihat pergerakan Edinson Cavani di sektor sayap kiri pertahanan Meksiko. Tak mau lama-lama memegang bola, penyerang Palermo ini memberikan crossing sempurna ke tiang jauh yang langsung dimanfaatkan dengan jitu oleh Suarez. Skor 1-0 bertahan sampai turun minum.
Di babak kedua, Uruguay mendapat peluang untuk memperbesar keunggulan di menit ke-54 ketika heading kapten Diego Lugano yang naik ikut membantu serangan meneruskan umpan dari free-kick Forlan masih dapat ditepis kiper Oscar Perez.
Setelah sempat tertekan, Meksiko yang memasukkan Pablo Barrera mulai mengendalikan jalannya pertandingan. Di menit ke-63, Jorge Fucile melakukan penyelamatan dengan melakukan intersep atas upaya Dos Santos. Beberapa detik kemudian, sundulan defender Francisco Rodriguez meneruskan umpan Barrera melebar dari gawang.
Melihat kemandulan timnya, Javier Aguirre menurunkan Javier Hernandez dan menarik keluar Blanco. Meksiko kian tajam. Namun, rapatnya lini pertahanan Biru Langit berhasil mencegah penetrasi Hernandez dkk. Bahkan, di menit ke-87, Uruguay nyaris memperbesar keunggulan ketika tendangan jarak jauh Cavani harus susah payah dihalau kiper Perez. Skor 1-0 pun bertahan sampai peluit akhir berbunyi.
Susunan Pemain:
Meksiko: Oscar Perez; Ricardo Osorio, Hector Moreno (Israel Castro, KK), Francisco Rodriguez, Carlos Salcido, Andres Guardado (Pablo Barrera), Rafael Marquez, Gerardo Torrado, Giovani Dos Santos, Guillermo Franco, Cuauhtemoc Blanco (Javier Hernandez, KK).
Uruguay: Fernando Muslera; Diego Lugano, Mauricio Victorino, Jorge Fucile (KK), Maximiliano Pereira, Diego Perez, Egidio Arevalo, Edinson Cavani, Alvaro Pereira (Andres Scotti), Luis Suarez (Alvaro Fernandez), Diego Forlan.
Wasit: Viktor Kassai (Hungaria).
Federasi Sepak Bola Perancis membenarkan bahwa Nicolas Anelka telah dipulangkan dari Afrika Selatan. Striker Perancis ini tidak akan membela "Les Bleus" dalam laga pamungkas penyisihan Grup A Piala Dunia 2010 melawan tuan rumah Afrika Selatan, Selasa (22/6/10).
Ternyata, Anelka tidak dipakai lagi karena sifatnya yang tidak terpuji kepada pelatih Raymond Domenech. Striker Chelsea ini mengeluarkan kata-kata tidak sopan kepada sang pelatih, yang memintanya untuk tidak terlalu mundur ketika Perancis bertahan.
Sebenarnya, pintu maaf masih terbuka Anelka jika dia mau mengakui kesalahan dan menyatakan penyesalannya. Tetapi, mantan striker Real Madrid ini menolak, sehingga dia terpaksa dipulangkan demi menjaga keutuhan tim yang sedang berjuang keluar dari posisi kritis.
Dengan kejadian ini, maka Anelka menjadi pemain kedelapan yang dipulangkan dari sebuah event Piala Dunia. Pada perhelatan-perhelatan sebelumnya, juga pernah terjadi peristiwa serupa (pemulangan pemain). Berikut daftar pemain-pemain yang pernah dipulangkan:
1. Sigmund Haringer, Jerman, 1934
Bek Jerman ini diduga absen pada pertandingan play-off perebutan posisi ketiga demi memenuhi hasratnya makan sebuah jeruk di peron stasiun kereta api, tanpa permisi. Federesi sepak bola Jerman (DFB) membantah hal ini, dan mengatakan sang pemain dipulangkan karena sakit.
2. Ernst Jean-Joseph, Haiti, 1974
Pemain Haiti ini dipulangkan karena gagal melakukan tes doping setelah timnya kalah 1-3 dari Italia.
3. Willie Johnston, Skotlandia, 1978
Pemain sayap ini ditendang keluar dari skuad Skotlandia karena gagal melewati tes doping setelah mereka kalah dari Peru pada babak penyisihan grup.
4. Uli Stein, Jerman Barat, 1986
Penjaga gawang ini dipulangkan lebih awal karena dia menjadikan pelatih Jerman Barat Franz Beckenbauer bahan tertawaan.
5. Stefan Effenberg, Jerman, 1994
Gelandang elegan ini menunjukkan sikap yang kasar kepada suporter, setelah dia ditarik keluar, saat Jerman meraih kemenangan atas Korea Selatan dalam pertandingan penyisihan grup.
6. Diego Maradona, Argentina, 1994
Playmaker Argentina ini harus dipulangkan lebih awal karena gagal melewati tes doping, setelah timnya memenangkan duel melawan Nigeria pada penyisihan grup.
7. Roy Keane, Irlandia, 2002
Kapten Irlandia ini meninggalkan kamp tim, setelah terlibat sedikit pertengkaran dengan pelatih Mick McCarthy, terkait kualitas fasilitas latihan. Pemain tengah ini memberikan kritik dalam sebuah wawancara dengan suratkabar.
8. Nicolas Anelka, Perancis, 2010
Striker Perancis ini terlempar dari skuad Perancis, karena mengeluarkan kata-kata tidak sopan kepada pelatih Raymond Domenech pada saat turun minum, dalam pertandingan melawan Meksiko di mana Perancis kalah 0-2. Anelka dipulangkan dan dikeluarkan dari timnas perancis dan juga menolak meminta maaf.@Kompas[Jekethek]
Inilah kata yang dilontarkan Nicolas Anelka yang membuat marah pelatih Raymond Domenech
Striker Perancis Nicolas Anelka kembali membuat onar. Penyerang 31 tahun ini berang saat pelatih Raymond Domenech menudingnya bermain buruk saat Perancis ketinggalan 0-2 dari Meksiko di pertandingan kedua Grup A, Jumat lalu. Suasana panas di ruang ganti dibeberkan harian olahraga Perancis, L'Equipe, Sabtu (19/6). Di ruang ganti Stadion Peter Mokaba, usai babak pertama, Domenech meminta Anelka tidak bermain di luar posisi. Anelka dianggap sebagai pemain terburuk di paruh waktu pertama dan diancam akan diganti di babak kedua. Di luar dugaan, Anelka berang. "Persetan denganmu, dasar anak jalang," ujarnya, berpekik. Pelatih Domenech langsung bereaksi. "OK, kau keluar," ujarnya. Dia lalu mengganti penyerang yang sudah menyumbang 14 gol dari 69 caps untuk Prancis itu dengan Andre-Pierre Gignac. Keesokan harinya, Anelka tidak tampak di kamp pelatihan Prancis di Knysa.@[Jekethek]Tempointeraktif
2) Tony Adams – The Donkey
3) Yasar Duran – The Bucket
4) Antonio Cassano – Peter Pan
5) Naohiro Takahara – The Sushi Bomber
6) Arjen Robben – The Man Of Glass
7) Nicolas Anelka – The Incredible Sulk
8) Davie Dodds – The Elephant Man
9) Peter Beardsley – Quasimodo
10) Pele – The Jinx
Hasil pertandingan piala dunia 2010 antara Spanyol vs Swiss dengan skor mengejutkan, tim yang diunggulkan tersebut spanyol kalah tipis dengan gol tunggal pemain swiss G.Fernandes menit ke 52. Taktik yang digunakan Swiss vs Spanyol tadi malam, mengingatkan taktiknya alenatore mourinho saat menangani Inter milan mengalahkan Barcelona dalam ajang final liga champion 2010.
Pelatih Swiss Ottmar Hiztfeld mengatakann sukses mereka mengalahkan Spanyol 1-0, Rabu (16/6) merupakan buahn dari taktik bertahan yang diterapkan. Menurutnya taktik ini membuat pemain Spanyol lebih banyak menumpuk di sisi lapangan ketimbang di lini tengah.
Walau lebih banyak ditekan sepanjang pertandingan, Swiss mampu mencuri gol menit ke-52 melalui Gelson Fernandes memanfaatkan kesalah Gerard Pique dalam menjaga Eren Derdiyok.
Hitzfeld juga memuji penampilan Fernandes dan penjaga gawang Diego Benaglio. Ia menyebut aksi Benaglio dalam menghalau bola serangan pemain Spanyol disebut sebagai aksi kelas dunia.
"Saya bangga dengan pemain saya. Saya yakin apa yang kami raih hari ini merupakan sebuah sejarah karena Swiss tidak pernah menang atas Spanyol. Saya pikir sudah 105 tahun," jelas pelatih asal Jerman itu.
"Kami memang mengandalkan serangan balik melawan Spanyol. Namun kami menjalankan itu dengan pandai," jelasnya soal taktik bertahan Swiss.
Ia menambahkan, Swiss kini sudah mengawali langkah menuju putaran kedua. Hal itu membuat lebih banyak harapan yang dibebankan kepada Swiss. "Karenanya kami kami harus tetap penuh perhatian dan fokus," lanjutnya.
- Spanyol vs Swiss
- Afrika Selatan vs Uruguay
Datang ke Afrika Selatan (Afsel) dengan status juara Euro 2008, Spanyol difavoritkan menjuarai Piala Dunia 2010. Padahal, La Furia Roja -- julukan timnas Spanyol -- tak punya sejarah sukses di perhelatan sepakbola sejagad.
Spanyol adalah pecundang abadi di Piala Dunia. Mereka selalu datang dengan banyak pemain berbakat, tapi tak bisa mengulang sukses Piala Dunia 1950, atau saat pulang sebagai penghuni peringkat empat.
Swiss tidak ingin mengulang kesalahan empat tahun lalu, dengan tidak memperlihatkan ekspektasi tinggi. Tahun 2006, Swiss datang ke Jerman dengan rekor tak terkalahkan di banyak laga kualifikasi dan pemanasan, tapi tak bisa bersaing di penyisihan grup.
Status favorit ditanggapi beragam oleh banyak pemain. Cesc Fabregas, misalnya, menganggap status itu tak berarti apa-apa. David Villa mengatakan tidak melihat ekspektasi publik yang terlalu besar sebagai tekanan.
Spanyol dan Swiss akan menjadi klub terakhir yang memainkan pertandingan pertama. Keduanya bertemu di Mabhida Stadium.
Bagi Swiss, laga ini terlalu dini karena mereka tidak bisa memainkan Alexander Frei dan Valon Behrami. Keduanya masih cedera, dan baru diperkirakan bisa bermain pada laga ketiga.
Frei adalah striker Swiss paling produktif. Behrami diyakini bisa mengimbangi keunggulan individu pemain-pemain Spanyol.
Berbeda dengan Hitzfeld, Vicente Del Bosque membutuhkan semua defender terbaiknya agar lapangan tengah dan depannya konsentrasi menyerang dan mengembangkan permainan.
Andres Iniesta telah kembali fit, dan kemungkinan dimainkan. Fernando Torres masih dalam tahap penyembuhan. Akibatnya, David Villa akan bermain sendirian di depan, dan Del Bosque yakin gol-gol akan tercipta dari lini tengah.
Lini belakang Spanyol dipastikan akan diisi Carles Puyol, Gerard Pique, Sergio Ramos, dan Joan Capdevilla. Kapten Iker Casillas masih berdiri di bawah mistar.
Del Bosque yakin laga melawan Swiss akan sangat berat. Namun Villa percaya rekan-rekannya akan bermain seperti biasanya, dan tidak terpancing dengan irama yang diciptakan Swiss.
Prediksi :Preview
Spanyol relatif tidak terlalu kesulitan bermain dengan tim-tim menengah Eropa. Namun mereka kerap kesulitan meraih tiga angka di turnamen seperti Piala Dunia. Prediksinya adalah kesempatan Spanyol memenangkan laga ini 67 persen, dan kemungkinan seri hanya 20 pesen.
Analisa Afrika Selatan vs Uruguay
Tekanan dan ketegangan laga pembuka telah lewat. Kini, Afsel diprediksi akan tampil lebih percaya diri, dan berpotensi meraih tiga angka.
Uruguay sebaliknya. Setelah luput dari kekalahan saat melawan Prancis, Celeste sekali lagi harus susah payah menjadi korban pertama tuan rumah.
Afsel memiliki pemain ke-12, yang bernama ribuan fans dengan vuvuzela. Uruguay memiliki sejumlah nama besar, meski tidak menjami jaminan sukses melangkah ke babak kedua.
Steven Pienaar, gelandang Afsel, mengatakan Bafana Bafana sedikit lebih rileks menghadapi Uruguay. Ia yakin timnya akan bermain jauh lebih baik dibanding laga pertama.
Jika kembali bermaim imbang, akan sulit bagi Afsel mendapat tempat di babak kedua, karena laga berikutnya melawan Prancis. Menurut Pienaar, timnya tidak bisa lagi menerima hasil seri.
"Kami harus sepenuhnya fokus ke laga menghadapi Uruguay. Kami akan menurunkan pemain bertahan yang bisa menjami lini belakang tidak mudah diterobos," ujar Pienaar.
Siphiwe Tshabalala masih akan menjadi starter. Jika ada perubahan, Carlos Alberto Parreira hanya akan mendudukan Tsepo Masilela, left-back berpengalaman, di bangku cadangan. Sebagai gantinya, Lucas Thwala menjadi starter.
Wingback Siboniso Gaxa mengatakan dirinya berharap lebih banyak maju ke depan untuk membantu meneror lini belakang Uruguay. Namun Parreira ragu ia bisa turun dengan cepat dan menjaga Forlan.
Di kubu Uruguay, kehilangan Nicolas Lodeiro tampaknya tidak membuat pelatih Oscar Washington Tabarez mengubah strategi. Dia hanya perlu menyesuaikan pemainnya tampil dengan tiga striker.
Diego Forlan akan bermain lebih ke depan, dengan Luis Suarez dan Edinson Cavani beroperasi di belakangnya.
Tabarez yakin Afsel harus didekati dengan cara berbeda. Uruguay katanya tidak boleh mengikuti permainan Afsel, dan harus kreatif saat menyerang.
Prediksi :
Kecewa akibat ditahan pada laga pertama, Afsel kini yakin bisa meraih tiga angka di laga kedua. Uruguay dipastikan akan bermain lebih defensif, dengan meninggalkan Diego Forlan dan Luis Suarez di depan. Uruguay yakin bisa mengatasi tekanan tuan rumah di lapangan, tapi sangat terganggu dengan lengkingan vuvuzela.
Susunan Pemain :
Afrika Selatan(4-4-1-1): 16 Khune; 2 Gaxa, 20 Khumalo, 4 Mokoena, 3 Masilela; 11 Modise, 13 Dikgacoi, 12 Letsholonyane, 8 Tshabalala; 10 Pienaar; 9 Mphela
Uruguay (4-4-2): 1 Muslera; 6 Victorino, 2 Lugano, 3 Godin, 11 Pereira; 16 Maxi Pereira, 15 Perez, 17 Arevalo, 18 Gonzalez; 9 Forlan, 10 Suarez.
Wasit: Massimo Busacca (Switzerland)
Sumber : Goal.com dan Telegraph sport.
Jadwal Pertandingan Hari Ini :
- Pantai Gading vs Portugal
- Brasil vs Korea Utara
Analisa
Ketika masih menjadi pelatih timnas Inggris, Sven-Goran Eriksson dua kali dipaksa menelan pil pahit oleh Cristiano Ronaldo. Pertama di perempat final Euro 2004, dan kedua di perempat final Piala Dunia 2006.
Kini, sebagai pelatih Pantai Gading, Eriksson berpotensi mengalaminya lagi meski mungkin belum akan membuat Si Gajah terlempar dari Grup G.
Laga di Port Elizabeth ini akan mempengaruhi nasib kedua klub, karena Grup G dihuni si mesterius Korea Utara dan juara dunia lima kali Brasil. Keduanya akan terlibat dalam laga yang harus dimenangkan, karena perolehan satu angka akan sangat menyulitkan.
Portugal harus membuktikan diri layak ke Piala Dunia, karena terseok-seok di kualifikasi. Pantai Gading mengusung ekspektasi bersar publiknya, setelah tampil mengecewakan di Piala Afrika tahun lalu.
Meski tampil mengesankan di dua laga terakhir, Portugal diragukan bisa bermain mengesankan. Di lini belakang, pelatih Carlos Queiroz kehilangan Pepe. Cristiano Ronaldo masih belum bisa mereplikasi performanya seperti di Real Madrid. Ia juga bermain tak mengesankan sepanjang kualifikasi.
Pantai Gading memiliki banyak bakat, tapi jika tanpa Didier Drogba -- yang patah tangan saat menghadapi Jepang di laga persahabatan -- membuat Si Gajah pesimistis bisa lolos ke babak kedua kali pertama.
Drogba memang telah kembali berlatih, tapi Eriksson ragu memainkannya. Ban kapten Pantai Gading akan jatuh ke lengan Kolo Toure, jika Drogba tak bermain. Sedangkan lini depan akan diisi Salomon Kalou dan Seydou Doumbia.
Bagi Portugal, Pantai Gading bukan hanya Drogba. Pantai Gading memiliki banyak bakat yang berlaga di Eropa, dan mengenal lawan yang akan dihadapi.
Di kubu Portugal, winger Simao Sabrosa diprediksi akan siap bermain. Jika tidak, Queiroz telah mempersiapkan Danny.
Simao melihat pertemuan dengan Pantai Gading sebagai tactical game. Ia yakin tim yang lebih banyak menguasai bola akan memenangkan laga. Sedangkan Queiroz mengingatkan pemainnya untuk mencetak gol lebih dulu, agar Pantai Gading berada dalam tekanan.
Prediksi
Meski gagal memperlihatkan performa terbaiknya di pemanasan, Portugal difavoritkan memenangkan laga ini. Di sisi lain, Pantai Gading ingin memperlihatkan betapa mereka bisa bermain dan menang tanpa Drogba. Jika Portugal lengah sedikit saja, Pantai Gading akan menghukumnya.
Brasil vs Korea Utara :
Analisa
Dua kali menghadapi tim-tim Asia di Piala Dunia, Brasil selalu bisa melesakkan empat gol; mengalahkan Cina 4-0 di Piala Dunia 2002, dan mempecundangi Jepang 4-1 di Piala Dunia 2006.
Brasil tak pernah kalah di laga pembuka Piala Dunia dalam 76 tahun. Spanyol menjadi satu-satunya tim yang bisa mengalahkan Brasil di laga pembuka Piala Dunia, yaitu tahun 1934.
Namun Carlos Dunga, pelatih Brasil, tak ubahnya menghadapi sekumpulan orang misterius ketika menghadapi Korea Utara di Ellis Park. Bukan tidak mungkin laga ini menjadi mimpi buruk bagi Brasil.
Brasil kerap kesulitan menghadapi tim-tim yang bermain ultra-defensif. Sepanjang kualifikasi, Brasil tiga kali dipaksa bermain tanpa gol oleh Bolivia, Kolombia, dan Venezuela, di depan publiknya.
Dunga memperkirakan Korut, penghuni ranking terendah yang hadir di Piala Dunia 2010, akan menggunakan pendekatan sama. Terlebih, 80 persen pemain yang dibawa Korut ke Afrika Selatan berbasis di dalam negeri.
Kim Jong-hun, pelatih Korut, lebih misterius lagi. Ia tertutup bagi pers, dan tak banyak mengumbar kata. Laga pemanasan Korut juga tak banyak mendapat liputan media, sehingga Brasil harus banyak belajar dari tim-tim yang pernah menghadapinya.
Yang diketahui Dunga terbatas pada satu hal; Korut memiliki kenangan manis di Piala Dunia 1966, ketika menyingkirkan Italia, dan bermain luar biasa sebelum dikalahkan Portugal 5-3 di perempat final.
Masukan bagi Dunga datang dari Gerardo Martino, pelatih Paraguay. Menurut Martino, Korut adalah yang mampu bertahan dengan sangat baik, sangat cepat melakukan serangan balik, dan menyulitkan lawan di semua lini.
Sven-Goran Eriksson, pelatih Pantai Gading, punya kesan sama. Menurutnya, terlalu sedikit orang tahu tentang Korut, tapi mampu bermain dengan baik. Korut, lanjut Eriksson, memiliki sekumpulan pemain tak kenal lelah.
Hasil laga persahabatan Korut memang tidak mengesankan, tapi itu bukan alasan bagi Brasil untuk meremehkannya. Berbeda dengan Korut, hasil laga persahabatan Brasil sangat mengesankan, tapi tidak ada jaminan Tim Samba bisa menduplikasinya di laga pertama Grup G.
Prediksi
Laga ini bukan tidak mungkin menjadi World Cup's all-time shock bagi Brasil. Namun, siapa berani memprediksi Brasil akan tersungkur. Castrol World predictor memperkirakan peluang Brasil memenangkan laga mencapai 80 persen, meski Korut akan bermain ultradefensif.
Sumber : Goal.com
Piala dunia 2010 di Afrika Selatan ini, memang banyak sekali pendukung maupun penggemar berbondong-bondong untuk menyaksikan laga tim kebanggaanya bermain dan mendukung penuh untuk memetik poin dan menang. Inilah aksi selebrasi suporter Belanda dalam mendukung timnya !
Berikut ini beberapa kota di dunia yang juga bisa menjadi ajang pesta besar-besaran untuk menyaksikan pertandingan sepak bola. Jika salah satu kotanya kebetulan sedang Anda singgahi, mampirlah ke beberapa spot yang sengaja disediakan untuk melihat tim jagoan Anda.
1. Berlin, Jerman
Satu mil dari warna hitam, merah dan emas (warna bendera Jerman) akan terbentang dari Gerbang Brandenburg sampai Victory Coloumn ketika setengah juta fans akan mengisi Strasse des 17 Juni (Jalan 17 Juni) untuk menonton pertandingan dari babak kedua menuju final yang ditampilkan pada layar lebar.
Bila Anda ingin suasana yang sangat meriah mungkin bisa datang pada tanggal 27 Juni saat pertandingan antara Jerman dan Amerika dilangsungkan.
Untuk pesta yang sedikit lebih kecil, Anda bisa melihat pertandingan putaran pertama di Prater Garten, sebuah taman bir berusia 173 tahun dengan tempat duduk plus meja piknik yang bisa menampung 600 orang.
2. Boston, Amerika Serikat
Tampilan pesta Piala Dunia terbesar di Amerika Serikat akan mengambil tempat di Boston City Hall Plaza. Ruangan di lokasi ini bisa memuat 300.000 orang yang diperkirakan akan berdatangan saat pertandingan final dilangsungkan
Brasil, Italia, Jerman, Prancis dan Spanyol adalah calon yang paling mungkin untuk masuk putaran final. Bila Anda salah satu penggemar tim ini, datanglah ke Boston City Hall Plaza untuk merasakan atmosfer yang berbeda.
Saat Italia juara di tahun 2006, Boston sempat didominasi warna cat merah, putih dan hijau. Ya, mungkin kota ini masih berharap jika Azzurri mencapai final lagi. Apakah Anda juga berharap demikian? Jika iya, datang saja ke sini.
Jika berada di Boston pada saat tanggal pembukaan Piala Dunia, Anda bisa datang ke Boston Children's Museum karena di sini Anda bisa merasakan kegembiraan Afrika Selatan dalam festival makanan, musik dan tari Afrika yang berlansung pada 11-12 Juni.
3. Chicago, Amerika Serikat
Sekitar 40.000 orang diperkirakan akan menonton pertandingan final pada 11 Juli pada sebuah Jumbotron (telivisi layer lebar yang biasa digunakan di stadion olah raga) di Soldier Field. Mungkin Anda bisa menjadi slah satu diantaranya dan merasakan pesta dengan semangat kebersamaan. Bila berniat datang ke sini, Anda dikenakan biaya US$20 (sekitar Rp185 ribu).
Jika Amerika Serikat atau Meksiko bisa mencapai final, tempat ini mungkin akan disambangi lebih banyak orang dari yang diperkirakan sebelumnya. Namun kapasitas stadion yang bisa menampung 63.000 orang dirasa bisa mengatasi kekhawatiran ini.
Sebelum menyaksikan pertandingan sepak bola di Soldier Field, Anda bisa berjalan-jalan mengelilingi Festival Piala Dunia dengan pemutaran film Afrika Selatan dan perayaan Hari Bastille Prancis.
4. Mexico City, Meksiko
Diprediksikan hingga 100.000 penggemar bola akan mengisi Plaza de la Constitucion, sebuah alun-alun kota yang dibingkai oleh Istana Nasional. Bangunan bergaya baroque yang berfungsi sebagai tempat pemerintah federal dan Katedral metropolitan yang cantik ini akan digunakan untuk menonton pertandingan Meksiko di sebuah layar besar.
Pertandingan pembukaan yang mempertemukan Meksiko dengan Afrika Selatan pada 11 Juni akan menjadi partai yang ramai dan riuh di tempat ini.
Karena perbedaan waktu, permainan mulai lebih awal yaitu pukul 6.00 waktu setempat. Ini mungkin terlalu pagi buat Anda namun jangan khawatir karena Anda bisa menonton pertandingan sambil menikmati cafe con Leche (sejenis kopi Spanyol) dan kue-kue manis di restoran Cafe de Tacuba.
5. Paris, Prancis
Dalam bayang-bayang Menara Eiffel, sekitar 15.000 fans akan berkumpul di Trocadero selama turnamen berlangsung untuk menonton pertandingan di sebuah televisi raksasa sambil berharap the Blues bisa masuk ke final.
Jika Perancis bisa sesuai dengan yang diharapkan, mungkin bisa mencapai perempat final pada 2 Juli dan berhadapan dengan Inggris. Partai ini tentunya sangat sayang untuk dilewatkan
Hanya dua hari setelah pertandingan final, perayaan kemungkinan akan turun ke bawah Sungai Seine menuju Place de la Bastille untuk merayakan sebuah pesta dansa tahunan yang menjanjikan suasana meriah terutama jika skuad Prancis memenangkan kejuaraan.
6. Rio de Janeiro, Brazil
Juara lima kali Piala Dunia, Brazil mempunyai sebuah budaya sepak bola yang kuat. Selama 32 hari berturut-turut sekitar 20.000 orang akan berpesta di pantai Copacabana yang dimulai dengan konser pembuka pada 10 Juni.
Saat yang ditunggu-tunggu adalah pertemuan tim samba dengan Portugal yang bila sesuai rencana akan berlangsung pada 25 Juni.
Selama ke Rio de Jenerio sempatkanlah datang ke Estadio do Maracana, salah satu stadion terbesar di dunia dan situs Piala Dunia 2014. Bahkan jika stadion tertutup untuk wisata karena renovasi, Anda dapat melihat jejak kaki pemain sepak bola hebat Pele dan Ronaldo di museum dengan membayar US$ 11 (sekitar Rp101 ribu).
7. Roma, Italia
Sekitar 700.000 penggemar akan ditempatkan di dekat stadion Circus Maximus Roma kuno dalam bukit kecil berumput untuk menonton tim Italia berlaga. Roma akan mengundang fans untuk menonton setiap pertandingan di sini sambil berharap kemenangan Italia akan terulang,
Pertandingan yang mungkin akan ditunggu-tunggu ialah Italia versus kekuatan baru, Paraguay pada 14 Juni.
Selain ajang Piala Dunia, di Roma juga akan berlangsung festival musim panas Roma selama empat bulan yang akan menampilkan film, konser dan acara olahraga dalam pengaturan klasik seperti amphiteater di pelabuhan Ostia Antica, termasuk Golden Gala, dan event yang akan membawa atlet kelas dunia ke Stadio Olimpico 10 Juni.
8. Sydney, Australia Antusiasme Australia akan diperlihatkan di pelabuhan Darling, dimana dua Jumbotron (televisi layar lebar yang biasa digunakan di stadion olah raga) akan menampilkan setiap pertandingan untuk total 30.000 fans secara gratis. Tempat menonton ini juga berdekatan dengan teluk Cockle dan taman Tumbalong. Anda juga bisa berharap melihat kembang api di jembatan pelabuhan jika Australia keluar sebagai juara.
Partai yang akan banyak disaksikan penduduk Sydney adalah Australia melawan juara tiga kali, Jerman pada 14 Juni.
Sambil tetap terjaga sebelum malam dan pagi, Anda bisa mendengarkan musik eksperimental, film dan kegiatan teater di festival Vivid Sydney yang diselenggarakan di Sydney Opera House dan berbagai lokasi lainnya sampai 21 Juni.
9. Tokyo, Jepang
Di Tokyo, Anda mungkin akan melihat hampir 37.000 fans banyak memakai baju biru dengan ikat kepala berlambang matahari merah. Saitama Super Arena akan menjadi tempat yang disediakan untuk menonton pasukan Samurai Biru ini bermain di putaran pertama pada sebuah layar besar.
Jepang versus Belanda pada 19 Juni, tampaknya akan menjadi pertandingan yang menguras energi karena akan penuh dengan teriakan. Atau Anda hanya terdiam melihat tim kesayangan Anda ditaklukkan.
Italia tak pernah bisa dikalahkan tim-tim Amerika Latin di laga pertama penyisihan grup Piala Dunia. Paraguay dihantui mimpi buruk.
Jadwal piala dunia 2010 hari ini, Italia vs Paraguay : Empat tahun lalu, Italia berangkat ke Piala Dunia 2006 Jerman dengan membawa sedikit harapan publiknya. Kini, menjelang laga perdana melawan Paraguay, publik Italia seolah telah mencoret negaranya daftar kandidat juara.
Di jalan-jalan Roma, Milan, dan Turin, publik sepakbola Italia lebih suka membicarakan klub masing-masing, ketimbang memperbincangkan peluang Azzurri mencapai final dan mempertahankan gelar yang diraih empat tahun lalu. Ekpektasi publik Italia jauh lebih rendah dibanding empat tahun lalu.
Mereka seolah lupa Italia secara tradisional slow starter. Ketika ekspektasi publik rendah, Azzurri seolah berlaga tanpa beban, dan bisa mengalahkan siapa saja.
Pelatih Marcello Lippi masih tetap percaya skuad yang dibawanya bisa mengulang sukses di Berlin empat tahun lalu. Sedangkan media tak berhenti mengeluhkan hasil buruk laga pemanasan, ketika Italia dikalahkan Meksiko dan ditahan Swiss. Rekor tak terkalahkan Italia sepanjang kualifikasi seolah tak berarti.
Kapten Fabio Cannavaro punya alasan untuk tetap optimistis. Menurutnya, Italia memiliki tradisi dan karakter. Di Piala Dunia, katanya, Italia bisa mengalahkan siapa saja meski dalam banyak laga sebelum turnamen sangat buruk.
Cannavaro yakin Lippi telah mempersiapkan segalanya dengan baik. Namun, laporan terakhir menyebutkan Lippi masih bereksperimen dalam latihan dan tak menemukan formasi yang pas untuk menghadapi Paraguay, menyusul cedera sejumlah pemain inti.
Andrea Pirlo dipastikan absen. Daniele De Rossi meragukan. Mauro Camoranesi belum bisa bermain. Antonio Di Natale dan Alberto Gilardino kemungkinan menjadi starter di lini depan.
Gilardino tak terlalu terganggu dengan semua kritik pers. Menurutnya, tidak ada tim di Piala Dunia yang benar-benar tahu apa yang bisa mereka lakukan untuk mencapai level tertinggi turnamen.
Paraguay relatif sedang dalam performa terbaik, tapi bukan tanpa masalah. Mereka kehilangan Salvador Cabanas dan striker produktif Oscar Cardozo, yang membuat Roque Santa Cruz kembali akan menjadi pemain kunci di lini depan.
Namun persoalan Paraguay sesungguhnya adalah hantu masa silam. Paraguay tujuh kali tampil di Piala Dunia, tapi tak pernah bisa mencapai babak kedua. Empat kali mereka gagal melewati laga pertama dengan kemenangan.
Paraguay baru dua kali bertemu Italia. Pertama di Brasil tahun 1950 dan kalah 2-0. Terakhir di Parma tahun 1998 dan kalah 3-1.
Italia relatif tidak punya mimpi buruk. Dari tiga pertemuan dengan tim-tim Amerika Latin di laga pertama penyisihan grup Piala Dunia, Azzurri tak terkalahkan. Mereka menang dan seri atas Cile di Piala Dunia 1966 dan 1998, dan mengalahkan Ekuador tahun 2002.
Gerardo Martino, pelatih Paraguay, mengingatkan timnya untuk tidak terganggu dengan rekor buruk masa lalu. Ia tidak membebani skuadnya dengan target menang, agar pemainnya bisa leluasa menyerang dan berupaya mencetak gol.
Sedangkan Santa Cruz yakin Paraguay bisa mengalahkan Italia dengan satu atau dua gol tanpa balas.
Teams
Italy (4-2-3-1): Buffon; Zambrotta, Bonucci, Cannavaro, Chiellini; De Rossi, Montolivo; Pepe, Marchisio, Iaquinta; Gilardino.
Paraguay (4-3-3): Villar; Veron, JC Caceres, Da Silva, A Torres; Vera, E Barreto, Riveros; Santa Cruz, Cardozo, Haedo Valdz.
Referee: Benito Archundia (Mexico)
Prediksi
Paraguay bukan tim buruk. Mereka memiliko potensi untuk mendepak Italia. Tapi Italia punya pengalaman, dan Marcelli Lippi adalah pelatih yang tahu jalan pikiran lawan-lawannya.
Kesempatan Italia memenangkan laga ini mencapai 43 persen. Paraguay 24 persen. Peluang kedua tim bermain imbang sebesar 33 persen.
Profesor Martyn Poliakoff dari Universitas Nottingham memperkirakan bahwa trofi emas padat dengan panjang 36 cm memiliki berat sedikitnya 70 kg.
"Emas sangat berat, inilah salah satu logam terpadat yang ada," kata Profesor Poliakoff.
Emas padat yang dimaksud, lanjut Profesor Poliakoff, "logam bagian trofi itu terbuat dari emas semua, bukannya hanya ada lapisan emas sedangkan sisanya logam baja, misalnya".
"Berdasarkan perhitungan saya, bila trofi itu benar-benar emas padat, maka berat trofi bisa mencapai 70 hingga 80 kg," tambahnya.
Replika
Dengan demikian, dia memperkirakan trofi Piala Dunia berlubang di dalam atau setidaknya sebagian memiliki lubang.
Badan sepakbola dunia, FIFA menegaskan logam trofi saat ini yang berasal dari tahun 1974, terbuat dari "emas padat".
"Bagaimanapun, meski saya tidak mengetahuinya secara pasti, saya pikir bundaran bola di bagian atas, yang menunjukkan dunia, kemungkinan berlubang di dalamnya...karena trofi itu terlalu berat untuk diayung-ayungkan di atas kepala, dan juga terlalu sia-sia emas itu."
Dia menambahkan bahwa dirinya tidak tertarik dengan sepakbola dan menuturkan dia masih remaja ketika Inggris menang Piala Dunia tahun 1966.
"Saya tidak menonton pertandingan pada waktu itu dan saya belum pernah menonton Piala Dunia sejak masa tersebut, tetapi mungkin tahun ini saya akan menonton beberapa pertandingan," tuturnya.
FIFA mengatakan kepada BBC bahwa trofi tersebut memiliki berat 6,17 kg, termasuk 4,9 kg "emas padat 18 karat" dan dua lapisan batu semi berharga malachite.
Tak seorangpun menyimpan trofi asli tersebut karena FIFA menyimpannya di luar masa turnamen dan memberikan trofi replika berlapis emas kepada pemenang Piala Dunia.
Kiper West Ham itu jadi biang kegagalan Inggris meraih kemenangan atas Amerika Serikat pada laga perdana Grup C di Royal Bafokeng Stadium, Minggu (13/6) WIB lantaran gagal menangkap tendangan Clint Dempsey yang tak terlalu keras. Buntutnya, Inggris harus puas dengan hasil imbang 1-1.
Tapi, Green tak perlu berkecil hati karena ia bukan satu-satunya kiper The Three Lions yang pernah melakukan blunder di laga-laga penting. Hal serupa juga pernah terjadi pada David Seaman di Piala Dunia 2002 dan Scott Carson di babak kualifikasi Euro 2008.
Kiper Inggris lainnya, David James, bahkan punya reputasi sebagai kiper yang paling sering melakukan kesalahan tak perlu sepanjang kiprahnya mengawal gawang timnas.
Kenyataan ini sangat ironis bagi Inggris yang pernah melahirkan kiper-kiper hebat seperti Gordon Banks, Ray Clemence dan Peter Shilton. Kini, Inggris justru dikenal sebagai tim dengan kiper yang bermasalah.
Seaman masuk dalam daftar itu ketika ia mengambil posisi salah saat menghadapi tendangan bebas Ronaldinho pada laga Inggris lawan Brasil di perempat final Piala Dunia 2002. Akibatnya, ia tak bisa menjangkau bola dan Inggris pun kalah 1-2.
James melakukan kesalahan yang tak kalah fatalnya saat membiarkan tembakan jarak jauh pemain Austria, Andreas Ivanschitz, lolos di bawah badannya pada laga kualifikasi Piala Dunia 2006. Buntutnya, Inggris yang sempat unggul 2-0 harus berakhir dengan hasil imbang 2-2.
Selain itu James juga terkenal dengan kebiasaannya keluar dari gawang untuk menyambut bola tanpa timing yang tepat.
Blunder kiper lain yang sulit dilupakan fans Inggris dilakukan oleh Paul Robinson di laga kualifikasi Euro 2008 lawan Kroasia. Ia tak bisa menguasai backpass dari Gary Neville sehingga bola memantul melewati kakinya dan masuk ke gawang.
Sementara itu Carson seharusnya bisa dengan mudah menguasai bola tembakan Niko Kranjcar pada duel kualifikasi Euro 2008 lawan Kroasia berikutnya di Wembley.
Tapi, bola malah memantul melewatinya dan masuk ke gawang. Inggris akhirnya kalah 2-3 dan gagal lolos ke putaran final.
1930 : Uruguay
1934 : Italia
1938 : Italia
1950: Uruguay1954 : Jerman Barat
1958 : Brasil
1962 : Brasil
1966 : Inggris
1970 : Brasil
1974 : Jerman Barat
1978 : Argentina
1982 : Italia
1986 : Argentina
1990 : Jerman Barat
1994 : Brasil
1998 : Perancis
2002 : Brasil
2006 : Italia