Berpuasa dapat berarti juga menjauhkan tubuh Anda dari makanan. Tujuan berpuasa pun bermacam-macam. Ada orang yang berupasa untuk kebutuhan religius dan ada juga untuk kesehatan seperti berpuasa sekalian diet.
Nah, ketika Anda ingin berbuka puasa, sangat penting hukumnya memperhatikan makanan apa yang Anda konsumsi ketika berbuka. Mengapa? Ketika berpuasa, sistem pencernaan Anda cenderung mengurangi produksi enzim sehingga berpengaruh ke lapisan lendir pada perut.
Dilansir dari wikihow.com, memakan makanan secara berlebihan ketika berbuka dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan seperti sakit perut, diare dan kembung. Hal yang harus Anda lakukan ketika berbuka adalah memperkenalkan kembali makanan dan minuman secara perlahan-lahan kepada sistem pencernaan. Maka perhatikan beberapa tips di bawah ini untuk berbuka puasa yang sehat dan aman:
1. Tentukan waktu untuk berbuka puasa. Banyaknya jumlah makanan yang beradaptasi dengan perut Anda harus disesuaikan dengan berapa lama Anda berpuasa.
2. Buka puasa Anda dengan cairan. Pada hari pertama buka puasa, minumlah jus dari buah dan sayuran segar.
3. Lanjutkan dengan memakan buah dan yogurt setelah tubuh beradaptasi dengan cairan. Pastikan Anda meminum yogurt hambar. Yogurt mengandung bakteri-bakteri yang baik untuk usus Anda.
4. Masukkan salad sayur sebagai menu santap berbuka. Makanlah kol dan bayam beserta yogurt sebagai dressingnya. Lalu lanjutkan dengan memakan buah dan minum jus segar seiring dengan penyesuaian makanan dengan tubuh Anda.
5. Masaklah kacang-kacangan dan polong lalu santap bersama sayur Anda. Jangan lupa rebus telur dan Anda bisa mulai memakan makanan yang mengandung susu dan daging.
6. Perhatikan tubuh Anda. Bukalah puasa dengan porsi kecil, lalu berhentilah makan ketika mulai merasa kenyang. Anda dapat mengemil lagi setiap 2 hingga 3 jam sekali.
7. Kunyah makanan perlahan. Makan dengan perlahan dan biarkan tubuh Anda mencerna makanan tersebut perlahan.
Nah, ketika Anda ingin berbuka puasa, sangat penting hukumnya memperhatikan makanan apa yang Anda konsumsi ketika berbuka. Mengapa? Ketika berpuasa, sistem pencernaan Anda cenderung mengurangi produksi enzim sehingga berpengaruh ke lapisan lendir pada perut.
Dilansir dari wikihow.com, memakan makanan secara berlebihan ketika berbuka dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan seperti sakit perut, diare dan kembung. Hal yang harus Anda lakukan ketika berbuka adalah memperkenalkan kembali makanan dan minuman secara perlahan-lahan kepada sistem pencernaan. Maka perhatikan beberapa tips di bawah ini untuk berbuka puasa yang sehat dan aman:
1. Tentukan waktu untuk berbuka puasa. Banyaknya jumlah makanan yang beradaptasi dengan perut Anda harus disesuaikan dengan berapa lama Anda berpuasa.
2. Buka puasa Anda dengan cairan. Pada hari pertama buka puasa, minumlah jus dari buah dan sayuran segar.
3. Lanjutkan dengan memakan buah dan yogurt setelah tubuh beradaptasi dengan cairan. Pastikan Anda meminum yogurt hambar. Yogurt mengandung bakteri-bakteri yang baik untuk usus Anda.
4. Masukkan salad sayur sebagai menu santap berbuka. Makanlah kol dan bayam beserta yogurt sebagai dressingnya. Lalu lanjutkan dengan memakan buah dan minum jus segar seiring dengan penyesuaian makanan dengan tubuh Anda.
5. Masaklah kacang-kacangan dan polong lalu santap bersama sayur Anda. Jangan lupa rebus telur dan Anda bisa mulai memakan makanan yang mengandung susu dan daging.
6. Perhatikan tubuh Anda. Bukalah puasa dengan porsi kecil, lalu berhentilah makan ketika mulai merasa kenyang. Anda dapat mengemil lagi setiap 2 hingga 3 jam sekali.
7. Kunyah makanan perlahan. Makan dengan perlahan dan biarkan tubuh Anda mencerna makanan tersebut perlahan.
Makan disaat waktu sahur sangat penting bagi tubuh. Oleh karena itu, makanlah secukupnya dan lebih baik mendekati imsyak.
Tidur setelah sahur memang tidak haram tetapi banyak ulama berpendapat bahwa tidur setelah makan sahur sebaiknya tidak di lakukan. Nabi Muhammad SAW telah memberikan tuntunan bahwa makan sahur jangan ditinggalkan dan dianjurkan untuk diakhirkan waktunya jadi sampai menjelang subuh atau waktu imsyak.
Rasulullah SAW tidak langsung tidur setelah makan. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya bisa juga dengan shalat.
Rasulullah SAW bersabda,"Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah SWT dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat me
mbuat hati kalian menjadi keras."(HR Abu Nu'aim dari Aisyah r.a.).
Dari sisi ilmu gizi dan kesehatan, tidur setelah makan sangat tidak dianjurkan bahkan dalam kategori dilarang karena dampak buruknya sangat banyak antara lain Menurut Pramono, ahli gizi dari RSUD Ulin Banjarmasin perut akan jadi buncit karena saat tidur tubuh jadi hemat energy dan secara otomatis lemak akan mudah tertimbun di perut kita.
Akan terjadi refluks, karena makanan belum dicerna maka bisa berbalik dari lambung ke kerongkongan (atau biasa disebut refluks) karena pengaruh gravitasi akibat kita tidur. Jika terjadi refluks maka asam lambung akan naik dan melukai kerongkongan. Karena mengalami luka, kerongkongan akan terasa panas seperti terbakar, dan mulut pun terasa pahit.
Tidur sehabis sahur juga bisa mengakibatkan gangguan pencernaan. Normalnya isi lambung/maag akan kosong kembali sekitar dua jam setelah kita makan, tapi kalau posisi tubuh kita berada pada posisi baring, maka proses pengosongan lambung/maag akan terhambat/terlambat. Hal ini akan mengakibatkan timbulnya gangguan pencernaan seperti mencret atau sembelit tergantung bahan makanan yang kita makan.
Meningkatnya risiko terkena stroke karena berdasarkan penelitian ditemukan bahwa orang yang memiliki jeda paling lama antara makan dan tidur mempunyai risiko terendah untuk mengalami stroke.
"Jika seandainya kita masih ingin tidur setelah makan sahur, sebaiknya diatur saja minimal 2 jam setelah makan sahur baru tidur," saran Pramono seperti dituliskannya di grup facebook Gerakan Sadar Gizi.
Sumber: Tribunnews.com
Tidur setelah sahur memang tidak haram tetapi banyak ulama berpendapat bahwa tidur setelah makan sahur sebaiknya tidak di lakukan. Nabi Muhammad SAW telah memberikan tuntunan bahwa makan sahur jangan ditinggalkan dan dianjurkan untuk diakhirkan waktunya jadi sampai menjelang subuh atau waktu imsyak.
Rasulullah SAW tidak langsung tidur setelah makan. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya bisa juga dengan shalat.
Rasulullah SAW bersabda,"Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah SWT dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat me
mbuat hati kalian menjadi keras."(HR Abu Nu'aim dari Aisyah r.a.).
Dari sisi ilmu gizi dan kesehatan, tidur setelah makan sangat tidak dianjurkan bahkan dalam kategori dilarang karena dampak buruknya sangat banyak antara lain Menurut Pramono, ahli gizi dari RSUD Ulin Banjarmasin perut akan jadi buncit karena saat tidur tubuh jadi hemat energy dan secara otomatis lemak akan mudah tertimbun di perut kita.
Akan terjadi refluks, karena makanan belum dicerna maka bisa berbalik dari lambung ke kerongkongan (atau biasa disebut refluks) karena pengaruh gravitasi akibat kita tidur. Jika terjadi refluks maka asam lambung akan naik dan melukai kerongkongan. Karena mengalami luka, kerongkongan akan terasa panas seperti terbakar, dan mulut pun terasa pahit.
Tidur sehabis sahur juga bisa mengakibatkan gangguan pencernaan. Normalnya isi lambung/maag akan kosong kembali sekitar dua jam setelah kita makan, tapi kalau posisi tubuh kita berada pada posisi baring, maka proses pengosongan lambung/maag akan terhambat/terlambat. Hal ini akan mengakibatkan timbulnya gangguan pencernaan seperti mencret atau sembelit tergantung bahan makanan yang kita makan.
Meningkatnya risiko terkena stroke karena berdasarkan penelitian ditemukan bahwa orang yang memiliki jeda paling lama antara makan dan tidur mempunyai risiko terendah untuk mengalami stroke.
"Jika seandainya kita masih ingin tidur setelah makan sahur, sebaiknya diatur saja minimal 2 jam setelah makan sahur baru tidur," saran Pramono seperti dituliskannya di grup facebook Gerakan Sadar Gizi.
Sumber: Tribunnews.com
Menjaga kebugaran tubuh saat berpuasa sangatlah penting untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Pada saat berpuasa cairan dalam tubuh menurun, sehingga pentingnya menjaga asupan cairan agar tubuh tidak dehidrasi.
Gejala ringan dehidrasi seperti bibir dan lidah kering, lemah, pusing, atau kelelahan ekstrim. Selain itu, warna urin menjadi lebih gelap daripada biasanya, dan rasa mual.
Fiastuti mengungkapkan minuman manis memicu indeks glikemik dalam tubuh. Pada saat indeks glikemik meningkat, hormon insulin juga akan terpicu untuk keluar lebih banyak guna menetralisir kadar gula berlebih dalam tubuh, sehingga kadar gula darah kembali menurun.
"Inilah yang akhirnya membuat perut kembali terasa lapar, karena kadar gula darah kembali merosot tajam," kata Fiastuti.
Fiastuti juga mengatakan bahwa selain risiko lapar, rendahnya kadar gula dalam darah saat berpuasa bisa mengakibatkan hipoglikemia, atau kurangnya kadar gula dalam tubuh.
"Ini yang bisa berakibat fatal, karena seseorang bisa tidak sadarkan diri atau pingsan, sehingga satu-satunya jalan adalah pemberian cairan gula," ujar Fiastuti.
Fiastuti mengatakan bahwa tiga gelas air putih dan segelas susu bisa dijadikan minuman wajib saat sahur, dibandingkan dengan meminum minuman manis.
"Minum tiga gelas air putih saat sahur dapat mencegah tubuh dari risiko dehidrasi dan segelas susu akan membuat tubuh tetap bugar selama berpuasa hingga berbuka," demikian Fiastuti.
Gejala ringan dehidrasi seperti bibir dan lidah kering, lemah, pusing, atau kelelahan ekstrim. Selain itu, warna urin menjadi lebih gelap daripada biasanya, dan rasa mual.
Air putih merupakan cairan yang paling tepat untuk mengatasi dehidrasi pada tubuh.
Fiastuti mengungkapkan minuman manis memicu indeks glikemik dalam tubuh. Pada saat indeks glikemik meningkat, hormon insulin juga akan terpicu untuk keluar lebih banyak guna menetralisir kadar gula berlebih dalam tubuh, sehingga kadar gula darah kembali menurun.
"Inilah yang akhirnya membuat perut kembali terasa lapar, karena kadar gula darah kembali merosot tajam," kata Fiastuti.
Fiastuti juga mengatakan bahwa selain risiko lapar, rendahnya kadar gula dalam darah saat berpuasa bisa mengakibatkan hipoglikemia, atau kurangnya kadar gula dalam tubuh.
"Ini yang bisa berakibat fatal, karena seseorang bisa tidak sadarkan diri atau pingsan, sehingga satu-satunya jalan adalah pemberian cairan gula," ujar Fiastuti.
Fiastuti mengatakan bahwa tiga gelas air putih dan segelas susu bisa dijadikan minuman wajib saat sahur, dibandingkan dengan meminum minuman manis.
"Minum tiga gelas air putih saat sahur dapat mencegah tubuh dari risiko dehidrasi dan segelas susu akan membuat tubuh tetap bugar selama berpuasa hingga berbuka," demikian Fiastuti.
Seputar Ramadhan : Tubuh lemas bukan suatu alasan dari berpuasa. Justru berpuasa akan tubuh menjadi sehat jika mengetahui tips sehat dan bugar berpuasa seperti disini. Namun, perlu anda ketahui bagaimana saat berpuasa tubuh menjadi tidak lemas adalah dengan mengatur pola makan dan pola tidur anda.
Ini dia faktor-faktor yang menyebabkan tubuh menjadi lemas dan tidak bergairah seperti dikutip dari detikHealth Rabu (25/7/2012), sebagai berikut :
1. Banyak makan manis dan karbohidrat sederhana saat sahur
Makanan manis akan membuat tubuh melepaskan insulin dengan cepat sehingga memicu rasa cepat lapar. Fungsi insulin adalah memasukkan gula dari dalam darah ke dalam sel-sel tubuh dan digunakan sebagai sumber energi.
Makanan yang manis hanya bertahan 2 jam setelah dimakan. Padahal orang harus menahan puasa selama 14 jam, jadi akan ada waktu 12 jam kondisi tubuh akan lemas.
2. Kurang makan sayur dan protein
Kurang makan protein dan sayur saat sahur dapat menghambat proses metabolisme, yang pada akhirnya dapat menyebabkan lemas dan lemah. Untuk mencegahnya, tidak perlu mengonsumsi kapsul suplemen tertentu, cukup dengan menambahkan sumber protein, tapi hindari daging hewan di dalam menu sahur.
"Sumber protein yang baik adalah daging ikan, kalaupun unggas pilih bagian dada. Dengan protein yang cukup, maka metabolisme tubuh lancar buntutnya tidak cepat lelah atau lemah," saran Ketua Tim Dokter Kepresidenan, Dr Aris Wibudi.
3. Pola tidur tak teratur
"Dalam banyak kasus, orang mengantuk saat puasa bukan karena tidak makan tetapi karena kurang tidur saja. Sebenarnya asal cukup tidur dan polanya teratur, puasa tidak perlu jadi alasan untuk mengantuk," ungkap pakar kesehatan tidur dari RS Mitra Kemayoran, dr Andreas Prasadja, RPSGT, dalam artikel detikHealth.
4. Kebanyakan tidur saat puasa justru bikin lemas
"Pada puasa, tubuh dipersiapkan untuk beraktivitas dengan makan pada saat sahur dan buka puasa, jadi sebaiknya aktivitas tetap dilakukan," tutur Dr.H.Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB dari FKUI-RSCM.
Bila merasa ngantuk, tidur sah-sah saja dilakukan. Tapi yang menjadi masalah adalah tidur dilakukan ketika tubuh merasa dalam kondisi 'on'. Pada saat tubuh dalam kondisi siaga lalu sengaja ditidurkan (tidur-tiduran), maka otot-otot tubuh akan melemas.
Ini dia faktor-faktor yang menyebabkan tubuh menjadi lemas dan tidak bergairah seperti dikutip dari detikHealth Rabu (25/7/2012), sebagai berikut :
1. Banyak makan manis dan karbohidrat sederhana saat sahur
Makanan manis akan membuat tubuh melepaskan insulin dengan cepat sehingga memicu rasa cepat lapar. Fungsi insulin adalah memasukkan gula dari dalam darah ke dalam sel-sel tubuh dan digunakan sebagai sumber energi.
Makanan yang manis hanya bertahan 2 jam setelah dimakan. Padahal orang harus menahan puasa selama 14 jam, jadi akan ada waktu 12 jam kondisi tubuh akan lemas.
2. Kurang makan sayur dan protein
Kurang makan protein dan sayur saat sahur dapat menghambat proses metabolisme, yang pada akhirnya dapat menyebabkan lemas dan lemah. Untuk mencegahnya, tidak perlu mengonsumsi kapsul suplemen tertentu, cukup dengan menambahkan sumber protein, tapi hindari daging hewan di dalam menu sahur.
"Sumber protein yang baik adalah daging ikan, kalaupun unggas pilih bagian dada. Dengan protein yang cukup, maka metabolisme tubuh lancar buntutnya tidak cepat lelah atau lemah," saran Ketua Tim Dokter Kepresidenan, Dr Aris Wibudi.
3. Pola tidur tak teratur
"Dalam banyak kasus, orang mengantuk saat puasa bukan karena tidak makan tetapi karena kurang tidur saja. Sebenarnya asal cukup tidur dan polanya teratur, puasa tidak perlu jadi alasan untuk mengantuk," ungkap pakar kesehatan tidur dari RS Mitra Kemayoran, dr Andreas Prasadja, RPSGT, dalam artikel detikHealth.
4. Kebanyakan tidur saat puasa justru bikin lemas
"Pada puasa, tubuh dipersiapkan untuk beraktivitas dengan makan pada saat sahur dan buka puasa, jadi sebaiknya aktivitas tetap dilakukan," tutur Dr.H.Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB dari FKUI-RSCM.
Bila merasa ngantuk, tidur sah-sah saja dilakukan. Tapi yang menjadi masalah adalah tidur dilakukan ketika tubuh merasa dalam kondisi 'on'. Pada saat tubuh dalam kondisi siaga lalu sengaja ditidurkan (tidur-tiduran), maka otot-otot tubuh akan melemas.
Berpuasa menahan lapar dan dahaga pada siang hari perlu diperhatikan dalam mengkonsumsi makan bagi tubuh pada saat berbuka dan sahur.
Saat berbuka maupun sahur tidak harus mahal dan mewah, yang penting mengandung lima unsur gizi lengkap seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
Selain mudah mengantuk dan badan menjadi lemas, menu berbuka dan sahur yang kurang sehat juga bisa membuat kadar kolesterol melonjak. Untuk menjaga agar tubuh tetap fit dan berstamina selama menjalani puasa, simak tip menu berbuka dan sahur dari dr.Phaidon L.Toruan, sport nutritionist berikut ini:
Tips Saat sahur:
Tips Saat Berbuka :
Contoh menu sahur sehat
Contuh menu berbuka puasa
Saat berbuka maupun sahur tidak harus mahal dan mewah, yang penting mengandung lima unsur gizi lengkap seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
Selain mudah mengantuk dan badan menjadi lemas, menu berbuka dan sahur yang kurang sehat juga bisa membuat kadar kolesterol melonjak. Untuk menjaga agar tubuh tetap fit dan berstamina selama menjalani puasa, simak tip menu berbuka dan sahur dari dr.Phaidon L.Toruan, sport nutritionist berikut ini:
Tips Saat sahur:
- Utamakan air, vitamin, dan elektrolit. Artinya, minum air putih dan buah-buahan, atau jus buah tanpa gula. Air kelapa juga boleh. Caranya minum air kelapa dulu, dan karena sifat elektrolit di air kelapa , maka kita akan masih merasa haus baru dilanjutkan dengan minum air putih. Ketika tidur tubuh kita kehilangan berat 1-2 kg, dan itu adalah air. Jadi memulai puasa dengan restorasi cairan adalah langkah yang baik.
- Pilih menu utama yang terdiri dari karbohidrat kompleks seperti nasi merah, ubi, spageti, atau bubur kacang hijau dengan gula aren. Jenis karbohidrat ini lebih "tahan lama" dalam membuat gula darah stabil, sehingga mood menjadi relatif lebih baik.
- Jangan lupakan serat, baik dari sayur atau buah. Selain membersihkan usus, serat adalah "sapu alami" yang membantu membersihkan sisa daging di sela- usus.
- Pilih lemak sehat atau minyak yang tidak digoreng, seperti zaitun, minyak kelapa atau flaxseed oil. Misalnya dalam bentuk sambal. Lemak membuat pergerakan makanan di perut menjadi lambat, sehingga lebih tahan lapar. Akan tetapi kalau diasup minyak gorengan, baik dari makanan siap saji yang dibeli semalam sebelumnya, atau menggoreng langsung, maka kita memasukkan radikal bebas ke dalam tubuh kita. Akibatnya manfaat puasa secara fisiologis berkurang.
Tips Saat Berbuka :
- Minum yang manis alami tanpa gula. Air kelapa, jus buah melon atau semangka dan buah lainnya. Hindari gula pasir karena akan menyebabkan efek yoyo pada timbangan nantinya di hari Raya, dan memberi dampak kesehatan yang kurang baik
- Karbohidrat kompleks akan lebih baik plus makanan yang tidak digoreng. Nasi putih, dan makanan gorengan akan membuat ngantuk saat tarawih. Gorengan mengikat oksigen darah sampai 20%
- Pasca buka puasa, konsumsi lagi air putih. Usahakan mulai buka puasa sampai tidur minimal masuk air 1 liter.
Contoh menu sahur sehat
- Masi merah dengan soto ayam, sambal minyak zaitun dan buah pisang.
- Bubur kacang hijau dengan gula aren dan telur setengah matang dengan 3 putih telur dan 1 kuning telur. Buah jeruk
- Bubur oatmeal dengan telur rebus dan irisan tomat buah.
- Sandwich, roti gandum dengan butter atau selai kacang. Telur setengah matang 3 putih dan 1 kuning. Buah pepaya.
Contuh menu berbuka puasa
- Nasi merah dengan sate ayam, buah pisang
- Nasi merah dengan soto ayam, buah jeruk
- Spaghetti dengan saus tuna dan salad buah.
Ibadah puasa merupakan suatu salah satu rukun islam yang hukumnya wajib untuk dilaksanakan bagi umat muslim. Namun dalam melaksanakan ibadah tersebut tidak lepas dengan cobaan dan godaan. Untuk menjalankan ibadah puasa tersebut berjalan lancar, terapkanlah strategi pola makan sehat dan tepat. Persisnya, untuk mengatasi lima "cobaan" puasa :
1. "Kalap" ketika Berbuka
Aksi "balas dendam" kerap dilakukan secara tidak sadar ketika berbuka puasa. Padahal, puasa melatih seseorang lebih bersabar menahan diri, termasuk nafsu menyantap makanan berlebihan. Pilihlah minuman dan makanan yang memiliki asupan elektrolik tinggi untuk menimalisir efek dehirasi. Makananlah secukupnya dan pilihlah buah-buahan sebagai pencuci mulut, hal ini dapat mengurangi "efek" bobot berlebih alias kegemukan usai berpuasa.
2. Lemas saat Berpuasa.
Dengan berpuasa kerja organ tubuh "diistirahatkan" selama 12 jam lebih. Alhasil, tubuh Anda secara otomatis beradaptasi menjadi mudah lemas dan mengantuk, terutama di minggu pertama puasa. Mengatasinya, konsumsilah makanan suplemen saat sahur seperti Vitamin C dan vitamin B, atau multivitamin yang mengandung zinc dan selenium. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk memilih suplemen yang tepat.
3. Bau Mulut.
Aroma mulut yang kurang sedap kerap menjadi tantangan tersendiri saat berpuasa. Larangan minum membuat tubuh mengalami dehidrasi dan rongga mulut menjadi kering. Alhasil kadar air liur atau saliva mengalami penurunan dan membuat bakteri dalam mulut mudah berkembang biak. Santaplah menu makanan yang mengandung seledri, keju, jamur shiitake (sejenis jamur), dan biji wijen. Bahan tersebut mampu melindungi rongga mulut dan membunuh bakteri yang menimbulkan bau tidak sedap.
4. Sembelit atau Konstipasi.
Jeda waktu makan antara saat sahur dan berbuka membuat organ dalam saluran pencernaan memiliki waktu istirahat banyak. Kondisi ini menyebabkan daerah usus tidak berkontraksi, sehingga bisa menimbulkan sembelit atau susah buang air besar. Mengantisipasinya, perbanyaklah minum air putih, serta makan sayur dan buah-buahan.
5. Merasa Kenyang saat Sahur.
Kebiasaan mengemil setelah berbuka atau usai salat Tarawih kerap datang menggoda. Terlebih lagi, jika saat berbuka "kalap" dan menyantap makanan sebanyak mungkin. Hal itu menyebabkan perut terasa kenyang saat waktu sahur tiba. Makanlah secukupnya.
1. "Kalap" ketika Berbuka
Aksi "balas dendam" kerap dilakukan secara tidak sadar ketika berbuka puasa. Padahal, puasa melatih seseorang lebih bersabar menahan diri, termasuk nafsu menyantap makanan berlebihan. Pilihlah minuman dan makanan yang memiliki asupan elektrolik tinggi untuk menimalisir efek dehirasi. Makananlah secukupnya dan pilihlah buah-buahan sebagai pencuci mulut, hal ini dapat mengurangi "efek" bobot berlebih alias kegemukan usai berpuasa.
2. Lemas saat Berpuasa.
Dengan berpuasa kerja organ tubuh "diistirahatkan" selama 12 jam lebih. Alhasil, tubuh Anda secara otomatis beradaptasi menjadi mudah lemas dan mengantuk, terutama di minggu pertama puasa. Mengatasinya, konsumsilah makanan suplemen saat sahur seperti Vitamin C dan vitamin B, atau multivitamin yang mengandung zinc dan selenium. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk memilih suplemen yang tepat.
3. Bau Mulut.
Aroma mulut yang kurang sedap kerap menjadi tantangan tersendiri saat berpuasa. Larangan minum membuat tubuh mengalami dehidrasi dan rongga mulut menjadi kering. Alhasil kadar air liur atau saliva mengalami penurunan dan membuat bakteri dalam mulut mudah berkembang biak. Santaplah menu makanan yang mengandung seledri, keju, jamur shiitake (sejenis jamur), dan biji wijen. Bahan tersebut mampu melindungi rongga mulut dan membunuh bakteri yang menimbulkan bau tidak sedap.
4. Sembelit atau Konstipasi.
Jeda waktu makan antara saat sahur dan berbuka membuat organ dalam saluran pencernaan memiliki waktu istirahat banyak. Kondisi ini menyebabkan daerah usus tidak berkontraksi, sehingga bisa menimbulkan sembelit atau susah buang air besar. Mengantisipasinya, perbanyaklah minum air putih, serta makan sayur dan buah-buahan.
5. Merasa Kenyang saat Sahur.
Kebiasaan mengemil setelah berbuka atau usai salat Tarawih kerap datang menggoda. Terlebih lagi, jika saat berbuka "kalap" dan menyantap makanan sebanyak mungkin. Hal itu menyebabkan perut terasa kenyang saat waktu sahur tiba. Makanlah secukupnya.
Akhirnya pemerintah menetapkan awal puasa 1 Ramadan 1433 H jatuh pada Sabtu, 21 Juli 2012. Hilal atau bulan tak terlihat di 38 lokasi di Indonesia.
"Sesuai laporan rukyatul di beberapa titik di Indonesia, telah berkesimpuilan bahwa hilal tidak bisa dilihat, oleh karenanya 1 Ramadan 1433 H jatuh hari Sabtu 21 Juli 2012," kata Menteri Agama Suryadharma Ali membacakan hasil sidang Isbat di kantor Kementerian Agama, Jakarta (19/7).
Hilal terlalu rendah ketika matahari terbenam pada Kamis 19 Juli 2012, sehingga tidak akan bisa terlihat. Hilal kurang dari 1,5 derajat. Terlalu rendah untuk bisa diamati, cahayanya terlalu lemah. Sebab itu, bulan Sya'ban digenapkan menjadi 30 hari dan 1 Ramadan 1433 Hijriyah jatuh pada keesokan harinya, Sabtu, 21 Juli 2012.
Titik lokasi pemantauan antara lain Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Sultengara, Sulut, Sultengah, NTT, Bali, NTB, Sulsel, Mamuju, Kaltengah, Kaltim, Kalbar, Kaltim, Kalsel, Jatim, DIY, Jateng, hingga Aceh.
Sejumlah tokoh Islam telah hadir di antaranya Ketua Komisi VIII DPR, Ida Fauziah, Perwakilan dari BMKG, perwakilan ormas Islam seperti Persis, HTI dan sebagainya, PBNU, dan lembaga Islam seperti MUI, Dewan Masjid Indonesia, Badan Hisab Rukyat, dan ICMI.
"Sesuai laporan rukyatul di beberapa titik di Indonesia, telah berkesimpuilan bahwa hilal tidak bisa dilihat, oleh karenanya 1 Ramadan 1433 H jatuh hari Sabtu 21 Juli 2012," kata Menteri Agama Suryadharma Ali membacakan hasil sidang Isbat di kantor Kementerian Agama, Jakarta (19/7).
Hilal terlalu rendah ketika matahari terbenam pada Kamis 19 Juli 2012, sehingga tidak akan bisa terlihat. Hilal kurang dari 1,5 derajat. Terlalu rendah untuk bisa diamati, cahayanya terlalu lemah. Sebab itu, bulan Sya'ban digenapkan menjadi 30 hari dan 1 Ramadan 1433 Hijriyah jatuh pada keesokan harinya, Sabtu, 21 Juli 2012.
Titik lokasi pemantauan antara lain Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Sultengara, Sulut, Sultengah, NTT, Bali, NTB, Sulsel, Mamuju, Kaltengah, Kaltim, Kalbar, Kaltim, Kalsel, Jatim, DIY, Jateng, hingga Aceh.
Sejumlah tokoh Islam telah hadir di antaranya Ketua Komisi VIII DPR, Ida Fauziah, Perwakilan dari BMKG, perwakilan ormas Islam seperti Persis, HTI dan sebagainya, PBNU, dan lembaga Islam seperti MUI, Dewan Masjid Indonesia, Badan Hisab Rukyat, dan ICMI.
Ramadan merupakan bulan suci yang sangat istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Ramadan tak hanya mengajarkan bersabar menahan lapar dan dahaga sejak terbit hingga terbenam matahari, namun sarat dengan nilai mulia.
Namun, bagimana caranya menjalankan puasa dan ibadah Ramadan namun tubuh tetap bugar? Kondisi fisik dan mental orang berpuasa perlu dipersiapkan. Agar tetap sehat selama menjalankan ibadah puasa, ikuti tips seperti dikutip dari laman Arab News berikut.
Mulailah dengan perencanaan makanan dan membuat daftar belanja sehingga Anda memiliki rencana makan selama Ramadan yang tersusun dengan rapi. Sehingga, tidak kalang kabut saat menentukan menu berbuka. Tubuh yang sehat sangat membantu Anda ketika beraktivitas di siang hari. Jadi, mulailah berbuka dengan menu sehat hari ini, hindari junk food dan pilih makanan sehat seimbang.
Kurangi teh, kopi dan minuman bersoda
Sekarang waktu yang baik untuk mengurangi asupan teh, kopi dan minuman bersoda lain yang mengandung kafein. Cobalah untuk membatasi diri hanya mengonsumsi minuman berkafein dua kali sehari selama Ramadan. Ini penting untuk meminimalisasi gejala sakit kepala.
Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan mengonsumsi air minum sebanyak 8-10 gelas sehari saat berbuka dan santap sahur. Mengonsumsi minuman bersoda dan berkafein akan membuat Anda terjaga di malam hari, dan memiliki efek diuretik pada tubuh.
Jaga kesehatan
Berpuasa selama Ramadan merupakan waktu tepat untuk memperbaiki metabolisme tubuh sehingga tubuh makin sehat. Jangan memikirkan berpuasa sebagai cara berdiet, namun bagaimana menahan nafsu dan menjalani hidup sehat.
Jika Anda memiliki masalah kesehatan, ada baiknya berkonsultasi pada dokter. Tanyakan pada dokter, bagaimana cara terbaik untuk membantu tubuh agar bisa menjalankan puasa dengan sehat.
Kebiasaan makan sehat
Pertahankan kebiasaan makan yang baik dengan menu seimbang dengan buah dan sayuran. Cobalah untuk tidak makan terlalu cepat saat berbuka puasa. Kunyahlah makanan dengan lembut dan jangan lupa untuk minum cukup untuk menghindari dehidrasi dan sakit kepala pada siang hari.
Perbanyak jus buah segar juga bisa membantu tubuh tetap fit selama Ramadan. Jika air urin terlihat berwarna gelap dan pekat, bisa menjadi bahaya bahwa Anda tidak cukup minum air. Minum banyak air juga akan membantu Anda menghindari sembelit.
Jangan lupa olahraga
Hal ini penting yang bisa membantu sirkulasi oksigen dalam tubuh tetap lancar adalah dengan berolahraga. Lakukan kegiatan aktif setelah berbuka, minimal melakukan aktivitas berjalan santai.
Tidur cukup
Tidur malam yang baik diperlukan untuk memastikan keseimbangan tubuh di hari berikutnya terutama bagi mereka yang pergi bekerja atau belajar. Kurang tidur dapat menyebabkan gelisah, sakit kepala dan masalah pencernaan yang buruk.
Sempatkan diri tidur siang karena ini akan memberikan energi dan menyegarkan Anda sehingga Anda dapat menikmati malam Anda.
Sahur
Semua pakar kesehatan sangat merekomendasikan makan sahur sebelum Anda memulai hari saat berpuasa. Meskipun berat terbangun di waktu subuh untuk sahur, hal ini penting dilakukan.
Sebagai ganti waktu tidur Anda yang terganggu, Anda bisa mengganti waktu tidur di sore hari menjelang berbuka. Agar tak repot menyiapkan santap sahur di waktu subuh, sebelum tidur masak makanan sahur dengan menu yang mudah dibuat.
Cobalah persiapkan makanan yang dapat memberikan Anda energi untuk menikmati hari di siang hari. Karena cuaca Ramadhan tahun ini cukup panas, jangan lupa minum air putih, dan jus untuk menghindari dehidrasi sepanjang berbuka hingga sahur.
Tubuh yang fit membuat Anda dapat melakukan puasa dan ibadah Ramadan lainnya dengan lebih khusyuk.
Namun, bagimana caranya menjalankan puasa dan ibadah Ramadan namun tubuh tetap bugar? Kondisi fisik dan mental orang berpuasa perlu dipersiapkan. Agar tetap sehat selama menjalankan ibadah puasa, ikuti tips seperti dikutip dari laman Arab News berikut.
Mulailah dengan perencanaan makanan dan membuat daftar belanja sehingga Anda memiliki rencana makan selama Ramadan yang tersusun dengan rapi. Sehingga, tidak kalang kabut saat menentukan menu berbuka. Tubuh yang sehat sangat membantu Anda ketika beraktivitas di siang hari. Jadi, mulailah berbuka dengan menu sehat hari ini, hindari junk food dan pilih makanan sehat seimbang.
Kurangi teh, kopi dan minuman bersoda
Sekarang waktu yang baik untuk mengurangi asupan teh, kopi dan minuman bersoda lain yang mengandung kafein. Cobalah untuk membatasi diri hanya mengonsumsi minuman berkafein dua kali sehari selama Ramadan. Ini penting untuk meminimalisasi gejala sakit kepala.
Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan mengonsumsi air minum sebanyak 8-10 gelas sehari saat berbuka dan santap sahur. Mengonsumsi minuman bersoda dan berkafein akan membuat Anda terjaga di malam hari, dan memiliki efek diuretik pada tubuh.
Jaga kesehatan
Berpuasa selama Ramadan merupakan waktu tepat untuk memperbaiki metabolisme tubuh sehingga tubuh makin sehat. Jangan memikirkan berpuasa sebagai cara berdiet, namun bagaimana menahan nafsu dan menjalani hidup sehat.
Jika Anda memiliki masalah kesehatan, ada baiknya berkonsultasi pada dokter. Tanyakan pada dokter, bagaimana cara terbaik untuk membantu tubuh agar bisa menjalankan puasa dengan sehat.
Kebiasaan makan sehat
Pertahankan kebiasaan makan yang baik dengan menu seimbang dengan buah dan sayuran. Cobalah untuk tidak makan terlalu cepat saat berbuka puasa. Kunyahlah makanan dengan lembut dan jangan lupa untuk minum cukup untuk menghindari dehidrasi dan sakit kepala pada siang hari.
Perbanyak jus buah segar juga bisa membantu tubuh tetap fit selama Ramadan. Jika air urin terlihat berwarna gelap dan pekat, bisa menjadi bahaya bahwa Anda tidak cukup minum air. Minum banyak air juga akan membantu Anda menghindari sembelit.
Jangan lupa olahraga
Hal ini penting yang bisa membantu sirkulasi oksigen dalam tubuh tetap lancar adalah dengan berolahraga. Lakukan kegiatan aktif setelah berbuka, minimal melakukan aktivitas berjalan santai.
Tidur cukup
Tidur malam yang baik diperlukan untuk memastikan keseimbangan tubuh di hari berikutnya terutama bagi mereka yang pergi bekerja atau belajar. Kurang tidur dapat menyebabkan gelisah, sakit kepala dan masalah pencernaan yang buruk.
Sempatkan diri tidur siang karena ini akan memberikan energi dan menyegarkan Anda sehingga Anda dapat menikmati malam Anda.
Sahur
Semua pakar kesehatan sangat merekomendasikan makan sahur sebelum Anda memulai hari saat berpuasa. Meskipun berat terbangun di waktu subuh untuk sahur, hal ini penting dilakukan.
Sebagai ganti waktu tidur Anda yang terganggu, Anda bisa mengganti waktu tidur di sore hari menjelang berbuka. Agar tak repot menyiapkan santap sahur di waktu subuh, sebelum tidur masak makanan sahur dengan menu yang mudah dibuat.
Cobalah persiapkan makanan yang dapat memberikan Anda energi untuk menikmati hari di siang hari. Karena cuaca Ramadhan tahun ini cukup panas, jangan lupa minum air putih, dan jus untuk menghindari dehidrasi sepanjang berbuka hingga sahur.
Tubuh yang fit membuat Anda dapat melakukan puasa dan ibadah Ramadan lainnya dengan lebih khusyuk.